Wednesday, 29 October 2014

GALI DAN TEMUKANLAH HARTA KARUN MU!


GALI DAN TEMUKANLAH HARTA KARUN MU!

Menjelang permulaan abad XX, tinggallah seorang pria di sebuah tanah yang luas di pinggiran kota kecil di Beaumont-Texas. Pria ini dengan terpaksa berniat menjual sebuah tanahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya beserta keluarganya.

Kabar itu terdengar sampai ke sebuah peruasahaan minyak yang kemudian menyatakan, bahwa di tanah terebut kemungkinan besar terdapat tambang minyak. Lalu diajukanlah sebuah penawaran bagi hasil, jika mereka diizinkan mengeksplorasi dan mengebor tanah tersebut. Sang pemilik hampir tak percaya dan dengan gembira menyertujui tawaran kerja sama itu. Proses eksplorasi pun dimulai. Ketika minyaknya menyembur gembiralah mereka semua terutama si pemilik tanah. Sekian ratus ribu barel minyak dihasilkan dari tanah tersebut dan itulah penemuan Spindle Top, salah satu sumur minyak palng produktif dalam sejarah Amerika.

Pertanyaannya: Apakah sang pemilik telah menjadi kaya raya? Jb: sebenarnya pria pemilik tanah itu sudah menjadi kaya semenjak dia menjadi pemilik tanah tersebut, sayangnya dia tidak menyadarinya dan tidak memiliki cukup pengetahuan untuk melakukan eksplorasi, sehingga tidak mammpu memanfaatkannya jauh hari sebelumnya.

Demikian juga dengan kehidupan kita. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing talenta yang berbeda. Dan Tuhan menginginkan kita untuk menggunakannya di dalam kehidupan kita demi kemuliaan nama-Nya. Namun seringkali orang tidak menyadari kemampuan talentanya karena tidak pernah menggali bahkan tidak peduli dengan kapasitas yang dimilikinya. Karena itu begitu banyak orang yang:

  1. Hidup tanpa arah karena tidak mengerti mengapa hidup di dunia ini. Mereka hanya mengerti bagaimana caranya hidup sehingga begitu banyak orang yang menjadi materialis. Mereka mencari makna hidup di dalam kekayaan. Namun kekayaanpun tidak bisa memuaskan mereka dan memberikan mereka makna hidup. Karena itu tidak mengherankan seorang Warren Buffey menyumbangkan begitu banyak hartanya kepada lembaga sosial karena merasa uangnya tidak bisa memberikan makna dan kebahagiaan kepada hidupnya.
  2. Hidup sisa-sia. Mereka tidak mengerti mengapa mereka hidup, karena itu hidup mereka menjadi hidup yang sia-sia/ tidak ada nilainya dihadapan Tuhan. Ketika dia bertemu dengan Tuhan, maka Tuhan akan begitu murka dengan orang tersebut karena talenta yang sudah Tuhan tanam, disia-siakan begitu saja. Mereka hidup tidak berarti. Dengan kata lain jikalau mereka tidak pernah hidup sekalipun tidak pernah mempengaruhi dunia ini karena kesia-siaan yang mereka jalani.


Karena itu, temukanlah talenta (harta) terpendammu! Muliakan Tuhan dengan kemampuanmu tersebut karena memang itu berasal dari Dia. Bekerja bersadarkan talenta tersebut adalah tujuan hidupmu yang Tuhan inginkan. Tanpa melakukan itu, tidak ada satupun manusia yang memiliki hidup yang berarti. Kehidupan bukan dinilai dari banyaknya harta, tahta, ataupun pangkat. Tetapi hidup dinilai dengan apakah engkau sudah menemukan harta terpendammu dan bekerja melalui harta tersebut.


Film John Wick - Pembalasan Yang Tidak Beralasan.




Beberapa waktu yang lalu, sebuah film, yang menurut beberapa kritikus IMDB.com adalah film action yang terbaik untuk tahun ini (2014). Sebagai sebuah film action, seni bela diri, atau yang lebih tepatnya seni membunuh John Wick digambarkan sebagai hal yang menakjubkan. Dia disebut sebagai seorang yang fokus dan juga komitmen di dalam melakukan tugasnya (membunuh). Film ini berkisah tentang seorang pembunuh bayaran yang karena menemukan cinta sejatinya, berhenti dari dunia gelap tersebut. Namun, beberapa tahun kemudian, cinta sejatinya meninggal dunia. Dia mengalami kesedihan yang mendalam (meskipun akting Keanu Reeves tidak terlalu bagus untuk adegan sedih), namun di dalam kesedihannya tersebut, dia mendapatkan pengharapan dari pemberian terakhir istrinya, yaitu seekor anjing. Melalui anjing tersebut John mendapatkan kembali semangat hidupnya (meskipun di dalam film tersebut tidak terlalu jelas untuk menggambarkannya). Namun, pengharapannya musnah ketika suatu malam yang tragis. Seorang remaja, yang kemudian diketahui adalah anak dari mantan kolega John, datang ke rumah John untuk mencuri mobil kesayangan John karena John tidak mau menjual mobil tersebut. Namun yang lebih membuat John akhirnya ingin kembali ke dunia lamanya dan membalas dendam adalah karena anjing pemberian terakhir dari istrinya tersebut terbunuh.

Singkat cerita, John dengan segala skill dan dibantu oleh teman baiknya berhasil membunuh pemuda yang membunuh anjing tersebut dan juga membunuh ayah yang ingin melindungi anaknya dan juga ingin membunuh John. Di pertengahan cerita, John yang seharusnya bisa dibunuh oleh ayah dari pemuda tersebut karena John berhasil dilumpuhkan dan disekap, tidak membunuhnya tetapi mengulur waktu yang akhirnya mengakibatkan John bisa meloloskan diri karena bantuan temannya. Adegan ini merupakah hal yang cukup aneh. John bukan digambarkan sebagai orang yang luar biasa, tetapi dia adalah seorang yang penuh dengan keberuntungan. Akibat kelalaian musuhnya, John bisa meloloskan diri. Hal ini tidak sesuai dengan gambaran yang diberikan di permulaan film ini bahwa John yang bisa membunuh dengan sebuah pensil, John yang tidak terkalahkan dapat dengan gampang dilumpuhkan di dalam klub malam tempat dia mengejar pemuda yang membunuh anjingnya tersebut.
Di dalam film ini juga John harus membunuh ayah dari pemuda tersebut juga karena dia telah membunuh teman baik John. Puluhan bahkan ratusan orang harus membayar sakit hati John karena nyawa anjing kesayangannya. Ini bukan merupakan sebuah hukum gigi ganti gigi – mata ganti mata yang sepadan. Meskipun anjing John telah dibunuh, namun John tidak memiliki pembenaran untuk melakukan pembalasan dendam dengan menghabisi nyawa puluhan orang.

Berikut beberapa kesimpulan yang penulis dapatkan ketika menonton film ini:
1.            Film ini tidak memperlihatkan situasi dramatis yang pantas yang membuat John Wick harus demikian marah dan harus kembali ke dunia hitam.
2.            Akting Keanu Reeves tidak cocok ketika menggambarkan kesedihannya atas surat dan pemberian terakhir yang diberikan oleh istrinya.
3.            Image kehebatan John akhirnya sirna di mata penonton karena di dalam kisah tersebut berkali-kali John Wick di dalam kondisi yang seharusnya bisa mati:
3.1.       kalah bertarung tangan kosong dengan penjaga bar,
3.2.       tidak menyadari kekeran senapan jarak jauh yang menggambarkan sebenarnya siapa saja bisa membunuhnya dengan cara demikian,
3.3.       ditangkap oleh ayah dari anak yang merampok yang sebenarnya bisa saja membunuhnya jikalau tidak membuang-buang waktu.
4.            Yang paling mengherankan adalah apakah John Wick harus kembali ke dunia hitam, membunuh banyak orang demi nyawa seekor anjing? Meskipun dapat dikatakan bahwa anjing tersebut sangat berharga karena pemberian terakhir sang istri, namun nilai itu terlalu rendah untuk membuatnya harus mencabut nyawa ratusan orang. Hal ini juga mempelihatkan penulis naskah tidak mempertimbangkan ordo di dalam ciptaan. Tentu manusia lebih berharga dari anjing. Nyawa seekor anjing tidak pantas untuk diganti oleh satu nyawa manusia, apalagi nyawa ratusan orang.


Film ini layak ditonton dari segi seni beladiri, namun naskah film ini harus banyak yang direvisi, seperti: motivasi kembali ke dunia hitam. Misalnya: dia kembali ke dunia hitam karena istrinya yang terbunuh, atau mengincar orang-orang yang melakukan penganiayaan terhadap orang-orang yang ada di dunia yang sekarang dia hidupi. Secara alur cerita film ini merupakan film yang jauh lebih buruk dibandingkan film kriminal-action yang lain seperti: A Walk Among The Tombstones, Equalizer, bahkan Hercules sekalipun.



Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...