
Beberapa waktu yang
lalu, sebuah film, yang menurut beberapa kritikus IMDB.com adalah film action
yang terbaik untuk tahun ini (2014). Sebagai sebuah film action, seni bela
diri, atau yang lebih tepatnya seni membunuh John Wick digambarkan sebagai hal
yang menakjubkan. Dia disebut sebagai seorang yang fokus dan juga komitmen di
dalam melakukan tugasnya (membunuh). Film ini berkisah tentang seorang pembunuh
bayaran yang karena menemukan cinta sejatinya, berhenti dari dunia gelap
tersebut. Namun, beberapa tahun kemudian, cinta sejatinya meninggal dunia. Dia
mengalami kesedihan yang mendalam (meskipun akting Keanu Reeves tidak terlalu
bagus untuk adegan sedih), namun di dalam kesedihannya tersebut, dia
mendapatkan pengharapan dari pemberian terakhir istrinya, yaitu seekor anjing. Melalui
anjing tersebut John mendapatkan kembali semangat hidupnya (meskipun di dalam
film tersebut tidak terlalu jelas untuk menggambarkannya). Namun,
pengharapannya musnah ketika suatu malam yang tragis. Seorang remaja, yang
kemudian diketahui adalah anak dari mantan kolega John, datang ke rumah John
untuk mencuri mobil kesayangan John karena John tidak mau menjual mobil
tersebut. Namun yang lebih membuat John akhirnya ingin kembali ke dunia lamanya
dan membalas dendam adalah karena anjing pemberian terakhir dari istrinya
tersebut terbunuh.
Singkat cerita, John
dengan segala skill dan dibantu oleh teman baiknya berhasil membunuh pemuda yang
membunuh anjing tersebut dan juga membunuh ayah yang ingin melindungi anaknya
dan juga ingin membunuh John. Di pertengahan cerita, John yang seharusnya bisa dibunuh
oleh ayah dari pemuda tersebut karena John berhasil dilumpuhkan dan disekap,
tidak membunuhnya tetapi mengulur waktu yang akhirnya mengakibatkan John bisa
meloloskan diri karena bantuan temannya. Adegan ini merupakah hal yang cukup
aneh. John bukan digambarkan sebagai orang yang luar biasa, tetapi dia adalah
seorang yang penuh dengan keberuntungan. Akibat kelalaian musuhnya, John bisa
meloloskan diri. Hal ini tidak sesuai dengan gambaran yang diberikan di
permulaan film ini bahwa John yang bisa membunuh dengan sebuah pensil, John
yang tidak terkalahkan dapat dengan gampang dilumpuhkan di dalam klub malam
tempat dia mengejar pemuda yang membunuh anjingnya tersebut.
Di dalam film ini juga John
harus membunuh ayah dari pemuda tersebut juga karena dia telah membunuh teman
baik John. Puluhan bahkan ratusan orang harus membayar sakit hati John karena
nyawa anjing kesayangannya. Ini bukan merupakan sebuah hukum gigi ganti gigi –
mata ganti mata yang sepadan. Meskipun anjing John telah dibunuh, namun John
tidak memiliki pembenaran untuk melakukan pembalasan dendam dengan menghabisi
nyawa puluhan orang.
Berikut beberapa
kesimpulan yang penulis dapatkan ketika menonton film ini:
1.
Film ini tidak memperlihatkan situasi dramatis yang pantas yang membuat
John Wick harus demikian marah dan harus kembali ke dunia hitam.
2.
Akting Keanu Reeves tidak cocok ketika menggambarkan kesedihannya atas
surat dan pemberian terakhir yang diberikan oleh istrinya.
3.
Image kehebatan John akhirnya sirna di mata penonton karena di dalam kisah
tersebut berkali-kali John Wick di dalam kondisi yang seharusnya bisa mati:
3.1.
kalah bertarung tangan kosong dengan penjaga bar,
3.2.
tidak menyadari kekeran senapan jarak jauh yang menggambarkan sebenarnya
siapa saja bisa membunuhnya dengan cara demikian,
3.3.
ditangkap oleh ayah dari anak yang merampok yang sebenarnya bisa saja
membunuhnya jikalau tidak membuang-buang waktu.
4.
Yang paling mengherankan adalah apakah John Wick harus kembali ke dunia
hitam, membunuh banyak orang demi nyawa seekor anjing? Meskipun dapat dikatakan
bahwa anjing tersebut sangat berharga karena pemberian terakhir sang istri,
namun nilai itu terlalu rendah untuk membuatnya harus mencabut nyawa ratusan
orang. Hal ini juga mempelihatkan penulis naskah tidak mempertimbangkan ordo di
dalam ciptaan. Tentu manusia lebih berharga dari anjing. Nyawa seekor anjing
tidak pantas untuk diganti oleh satu nyawa manusia, apalagi nyawa ratusan
orang.
Film ini layak ditonton
dari segi seni beladiri, namun naskah film ini harus banyak yang direvisi,
seperti: motivasi kembali ke dunia hitam. Misalnya: dia kembali ke dunia hitam
karena istrinya yang terbunuh, atau mengincar orang-orang yang melakukan
penganiayaan terhadap orang-orang yang ada di dunia yang sekarang dia hidupi.
Secara alur cerita film ini merupakan film yang jauh lebih buruk dibandingkan
film kriminal-action yang lain seperti: A Walk Among The Tombstones, Equalizer,
bahkan Hercules sekalipun.
No comments:
Post a Comment