Thursday, 22 December 2016

The Eight Virtues of the Samurai #7 - Kesetiaan



 Bushido code # 7 – Kesetiaan.

Josiah Royce di dalam bukunya The Philosophy of Loyalty mengatakan bahwa kesetiaan merupakan salah satu karakter dari seluruh kebajikan yang ada ("the heart of all the virtues, the central duty amongst all the duties".) Menurut, Encyclopedia of Philosophy ada dua jenis syarat unsur dari kesetiaan:
1) Objek yang tepat. Kita harus setia dengan objek yang tepat. Kita tidak memiliki ikatan kesetiaan terhadap musuh, terhadap orang-orang yang berbuat kejahatan, namun kita setia terhadap orang tua, saudara, dan atasan kita, selain itu
2) berdasarkan nilai moralitas yang tepat. Kebenaran/ moralitas merupakan hal yang penting di dalam menjaga kesetiaan kita. Seorang yang setia adalah seorang yang juga menunjung tinggi kebenenaran. Atau dapat disebut juga sebagai kesetiaan terhadap kebenaran. Ketika seseorang diperintahkan untuk melakukan hal yang tidak benar, oleh siapapun juga, maka seseorang harus memilih setia terhadap kebenaran daripada melakukan “kesetiaan” yang naif.
           
Pada zaman ini, manusia menjadi makhluk oportunis yang mencari kesempatan, berpindah tuan ke sana kemari, untuk mendapatkan kepuasan yang mereka ingin gapai. Namun bagi seorang samurai, kesetiaan adalah sesuatu yang sangat penting. Seorang Samurai bagai seekor anjing yang setia kepada  tuannya. Tidak ada kata “tidak” untuk perintah tuannya. Mereka rela menderita, jika perlu bertahan dalam penganiayaan demi mendapatkan kepercayaan tuannya. Bagi mereka, penghinaan dari seorang tuan lebih manis dari ribuan pujian dari manusia lain.
            Menjadi seorang samurai berarti menjadi seorang yang tanpa memikirkan diri sendiri (selfless). Ketika memutuskan diri menjadi seorang samurai berarti orang tersebut sudah memutuskan ikatan terhadap seluruh hawa nafsu dirinya. Dia memberikan diri sebagai pelayan bagi atasannya.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...