Dia
dikenang sebagai seorang wanita kudus yang menolong Perancis dari penjajahan
Inggris. Dia masih belia ketika mendapatkan panggilan Tuhan, berumur 19 tahun.
Dia dikenang sebagai wanita ramping, cantik, dan beriman. Setelah mendapatkan
panggilan, dia meninggalkan desa dan menghadap raja Charles untuk menyelamatkan
bangsanya.
Meskipun
seorang wanita, dia seorang terkenal dengan keberanian dan keteguhan hati lebih
dari semua
pria, bahkan Charles, pria paling berkuasa di Perancis. Karena keteguhan
tersebut dia menang di dalam perang demi perang yang membuat Inggris kewalahan
dan mengangkat seorang pria pengecut seperti Charles untuk menjadi raja
Perancis. Pada masa tersebut hampir tidak ada yang bisa menghentikan Joan of
Arc untuk mengembalikan seluruh tanah bangsanya, sampai suatu saat dia
dikhianati oleh orang yang ada di dekatnya. Meskipun di dalam penjara, tidak
ada yang mampu menyingkirkannya. Pengadilan Inggris tidak menemukam alasan
untuk membunuh Joan karena tidak menemukan tindak kriminal. Kerajaan Inggris
mengambil jalur agama dengan tuduhan dia adalah wanita sesat dan penyihir
dengan ancaman hukuman dibakar hidup-hidup. Mendengar ancaman tersebut,
disitulah Joan of Arc pertama kali merasa ciut dan menyangkali panggilannya
sebagai pembela bangsanya. Dia mengaku Bahwa dia sesat dan sihir demi
menyelamatkan nyawanya dari kematian. Disinilah awal kehancuran Joan. Meskipun
dia memohon untuk melepaskan nyawanya dengan mengaku salah, tapi dia tetap
mendapatkan hukuman mati paling kejam: dibakar hidup-hidup.
Kehancuran
hidup seseorang dimulai dari berkompromi dan meninggalkan integritas karena
ingin terlepas dari ketakutan. Namun bukan lepas dari ketakutan, malahan kita
mendapatkan lebih dari ketakutan, tetapi kehancuran dan kegagalan hidup. Dwight
D. Eisenhower mengatakan "Kualitas utama dari seorang pemimpin adalah
integritas yang tak diragukan. Tanpa hal tersebut tidak mungkin ada kesuksesan."
No comments:
Post a Comment