Romeo
Dallaire - NURANI KEMANUSIAAN YANG BELUM MATI.
Dia adalah seorang komandan tentara pasukan perdamaian PBB di Rwanda.
Meskipun dilarang turut campur di dalam perang sipil dan diwajibkan untuk
menyelamatkan jiwanya, dia justru menantang ancaman maut. Setiap yang
menganggap dirinya orang yang lebih "beradab" melarikan diri tanpa
memiliki rasa kewajiban. Dallaire bukan sekadar sebagai saksi pembataian
sekitar 1 juta orang Tutsi oleh Hutu, tetapi juga berbuat sesuatu yang diapresi
oleh dunia saat ini. Dia dengan pasukannya yang tersisa, menyelamatkan puluhan
ribu nyawa dari upaya genosida. Dallaire menganggap penderitaan sesama sebagai
bagian tanggungjawabnya, karena ikatan kemanusiaan. Ketika dunia berpura-pura
tidak mendengarkan teriakannya, dia dengan isakan tangis menganggap bahwa
kematian ratusan ribu bahkan satu juta jiwa sebagai kegagalannya karena tak
mampu berbuat apa-apa.
Era modern yang penuh dengan tawaran
kenikmatan yang bersifat egois, mengubah manusia yang bernurani menjadi mesin
pencari kenikmatan tanpa merasa penderitaan dan kesulitan orang lain sebagai
sebuah tanggungjawab sebagai sesama manusia. Mungkin kini saatnya kita belajar
dari Dallaire untuk menanam, memupuk, dan menumbuhkan rasa empati atas dasar
ikatan kemanusiaan.

No comments:
Post a Comment