Lukisan baroque satu ini
menggambarkan kisah Odysseus dan Calypso yang ditulis oleh Homer. Odysseus
dipenjara di sebuah pulau tersembunyi bernama Ogygia yang nyaris tidak bisa
ditemukan oleh siapapun. Ketika orang sampai ke pulau itu, maka tidak mungkin
dia akan menemukan pulau tersebut untuk kedua kalinya.

Suatu saat seorang pria bernama Odysseus menemukan pulau
Ogygia. Melihat ada manusia yang bisa sampai ke pulau itu, maka Calypso merayu
nya dan membuatnya jatuh cinta kepada Calypso. Selama tujuh tahun Odysseus
terjerat oleh rayuan Odysseus bahkan memberikan putra untuk bagi Calypso,
meskipun Odysseus sudah memiliki istri bernama Penelope.
Mengetahui tipu muslihat yang menjerat Odysseus, para
dewa Olympus meminta agar Zeus menghentikan kebusukan Calypso tersebut. Maka
Zeus mengutus Hermes untuk meminta agar Calypso membebaskan Odysseus. Karena
takut dengan kekuatan Zeus, maka Calypso membebaskan Odysseus, tetapi juga
merasakan kesedihan. Dia berkata kepada para dewa Olympus yang diwakili oleh
Hermes, "Dewa macam apa kalian ini yang merebut kesenangan dewi sepertiku?
Kalian begitu jahat. Kecemburuan kalian tidak ada tandingannya." Setelah
jerat itu dilepaskan, Odysseus tersadar dan memohon agar Calypso melepaskannya
karena dia begitu rindu rumah, istri, dan anaknya. Calypso membantunya untuk
membangun kapal, kemudian memberikan makanan dan anggur untuk perjalanan pulang
yang teramat jauh.
Setelah ditinggalkan oleh Odysseus, Calypso kembali
merasakan kesedihan yang mendalam karena ditinggalkan oleh kekasih hatinya. Dia
mencoba untuk membunuh dirinya, namun selalu gagal kerena dia adalah seorang
dewi yang tidak bisa mati. Seumur hidupnya di pulau terpencil bernama Ogygia,
Calpyso merasakan kesepian yang tiada berujung.
Kenikmatan, kemesraan sementara yang didapatkan oleh
Calypso dengan cara licik, mengakibatkan dirinya menjadi kesepian dan menderita
untuk selama-lamanya.
Kecurangan Calypso dengan sendirinya menjadi penghukuman bagi dirinya sendiri.
No comments:
Post a Comment