Di dalam Kitab Suci Nasrani,
ditemukan satu perkataan dari Raja Sulaiman tentang persahabatan, “Seorang
sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam
kesukaran.” Ini merupakan prinsip yang penting di dalam menjalin suatu
persahabatan. Pada saat sekarang ini begitu banyak orang yang begitu
mengagung-agungkan konsep tentang persahabatan dengan unsur-unsur loyalitas,
kebahagiaan, dan lain sebagainya, tetapi prinsip tersebut adalah sesuatu yang
jauh panggang dari daging. Persahabatan sekarang hanya menekankan unsur
kesenangan, kebahagiaan, haa…haa.. hii..
hii.. di dalam pertemuan yang biasa disebut dengan kopi darat.
Begitu banyak komunitas yang
menjamur saat ini. Mereka menekankan prinsip persahabatan yang begitu penting:
menjadi seorang saudara (brotherhood).
Namun yang menjadi pertanyaan: berapa banyak anggota dari komunitas tersebut
yang menjalankan konsep brotherhood
itu? Ini yang menjadi pertanyaan penting. Sebenarnya Raja Sulaiman sudah
memberikan kita sebuah kaidah untuk bisa mengerti apakah seseorang itu mengatakan
brotherhood! di bibir saja ataukah
itu menjadi realita yang dihidupi dengan sepenuh hati. Raja Sulaiman mengatakan
seorang sahabat yang benar-benar brotherhood adalah seorang sahabat yang hadir
di dalam kesulitan, rela mengalami kesulitan bersama sahabatnya. Sekali lagi
saya tanya: “berapa banyak komunitas brotherhood tersebut yang anggotanya hadir
di dalam kesulitan anggota lain??” Kebanyakan hanya ingin hadir dan bergabung
di dalam komunitas karena kesenangan, karena hanya ingin mendapatkan hal yang
menghibur dan menyenangkan di dalam komunitas tersebut. Selama komunitas
tersebut penuh dengan canda tawa, maka semua akan hadir. Tetapi ketika terjadi
suatu kesulitan, apakah anggota hadir demi anggota yang mengalami kesulitan?
Seharusnya komunitas yang sejati, komunitas yang benar-benar berisi dan
menghidupi persahabatan adalah komunitas sebagaimana Raja Sulaiman katakana, “Menaruh
kasih setiap waktu.” Artinya siap untuk mengasihi tidak hanya dalam kondisi
senang tetapi mengasihi di dlaam kondisi tidak menyenangkan.
Jadi, ada dua prinsip tentang
persahabatan yang kita bisa tarik kutipan dari Raja Sulaiman ini:
1. Mengasihi,
hadir di dalam setiap waktu.
2. Menjadi
saudara (di dalam kesukaran).
No comments:
Post a Comment