Wednesday, 10 February 2016

Fitness Rohani: Praktik Pengampunan.



Malam ini kami masih merenungkan tentang tema Pengampunan. Tema yang berat bukan secara doktrinal, tapi secara aplikasi nya.


Menurut Philip Yancey, alasan pragmatis untuk mengampuni:
1) Agar kita terlepasdari lingakaran saling menyalahkan dan kepedihan. Kita selalu menjadikan orang lain menjadi objek kebencian kita hanya karena alasan sakit hati semata. Batin kita tertekan tidak henti-hentinya karena emosi yang meluap.


2) Melonggarkan himpitan rasa bersalah dari pihak pelaku kejahatan. Poin ini yang sangat membuat kami kebingungan. Ternyata waktu kita mengampuni maka kita sedang melatih diri untuk menjadi orang yang "self-less". Kesulitan yang double sekaligus keuntungan yang double. Satu langkah: untuk mengampuni orang yang menyakiti kita saja adalah hal yang sulit, apalagi maju ke tahap yang lebih lagi: mementingkan kebaikan orang yang menyakiti tersebut. Keuntungannya: kita terlepas dari depresi kebencian ditambah lagi latihan rohani untuk menjadi orang yang self-less. Betul-betul "fitness" rohani yang begitu berat.


3) Kesadaran diri adalah orang berdosa. Melalui pengampunan kita kembali diingatkan bahwa kita juga adalah orang yang tidak sempurna, yang mungkin membutuhkan pengampunan dari orang-orang yang kita sakiti. Dengan pengampunan maka kita sadar bahwa kita tidak lebih baik dari orang yang menyakiti kita.


#FitnessRohaniBerat #RenunganKeluarga.


No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...