Friday, 25 March 2016

Ketika Robot Menjadi Ancaman Bagi Manusia, sadarlah fakta yang sebenarnya: Manusia adalah Ancaman Bagi Sesama Manusia.

Beberapa waktu terakhir ini, dunia dihebohkand engan menyataan Robot ciptaan manusia yang bernama Sophia bahwa Sophia ingin menghancurkan manusia (Sumber: www.techtimes.com/articles/143406/20160324/realistic-human-like-robot-sophia-cheerfully-says-she-wants-to-destroy-humans.htm)


Robot ini diciptakan untuk kebaikan, melindungi dan keamanan manusia dari seluruh hal-hal negatif. Ada yang mengatakan bahwa perkataan robot tersebut adalah sekadar canda bersama penciptanya, namun sebagian orang melihat ini adalah hal yang serius.

Mengingat filmrobot atau artificial inteligent lainnya seperti Avenger: Age of ultron, di dalam film-film tersebut mengisahkan bagaimana robot akhirnya menjadi ancaman bagi manusia, bahkan robot tersebut ingin memusnahkan manusia. Ultron adalah artificial inteligent yang diciptakan oleh Iron Man untuk melindungi manusia dari kejahatan, tetapi akhirnya Ultron bercita-cita untuk memusnahkan para super hero dan manusia.

Yang menjadi pertanyaan bagi kita adalah bagaimana mungkin robot yang diciptakan untuk menjaga perdamaian akhirnya mengancam kelangsungan hidup manusia? Satu hal yang menarik adalah fakta yang ditemukan dan dipelajari oleh Ultron bahwa manusia, termasuk para super hero memiliki sisi jahat. Apalagi para superhero atau avengers yang memiliki kemampuan super tersebut. Jikalau manusia biasa saja memiliki sisi jahat, bagaimana jikalau para super hero tersebut menggunakan kekuatannya untuk kejahatan? Dengan melihat fakta tersebut, Ultron menyimpulkan bahwa manusia adalah ancaman bagi manusia yang lain, Avengers adalah ancaman bagi keamanan dunia. Karena itu Ultron sampai kepada keputusan bahwa untuk membuat dunia ini menjadi dunia yang lebih baik dan indah, maka manusia yang memiliki sisi jahat harus dimusnahkan. Karena semua manusia memiliki sisi jahat, maka semua manusia harus dimusnahkan.

Respon yang saya temukan dari para penonton adalah Ultron itu jahat. Demikian juga orang-orang yang membaca berita bahwa robot realistic Sophia ini menjadi ancaman bagi manusia. Mungkin ada benarnya kekhawatiran tersebut. Namun, ada satu hal yang menjadi refleksi manusia: penyebab tindakan yang dilakukan oleh Ultron atau robot seperti sophia tersebut. Mengapa mereka ingin menghancurkan manusia? Jawabannya: karena manusia adalah ancaman bagi sesamanya. Manusia jahat terhadap sesamanya. Thomas Hobes mengatakan, "Manusia adalah serigala bagi sesamanya." Ini fakta yang harus diterima oleh manusia, setelah mampu menerima nya maka manusia harus bercermin kepada diri sendiri dan berani menjawab pertanyaan: apakah aku adalah "serigala" bagi sesamaku?

Kita melihat fakta yang terjadi bagaimana manusia melakukan sesuatu yang kejam terhadap sesamanya. Mereka membasmi, membunuh, memfitnah, menganiaya. Dan tidak sedikit kekerasan dan kekejaman tersebut dilakukan atas dasar agama. Ini hal yang memalukan dan fakta yang harus kita terima.

Jangan selalu saja menyalahkan dan menganggap robot-robot masa depan ini menjadi ancaman bagi manusia, padahal fakta sebenarnya adalah manusia adalah ancaman bagi sesama manusia ketika kita tidak mau bercermin dan memperbaiki diri.

Friday, 11 March 2016

Akhlak, Apa itu?

Salah satu persoalan yang paling banyak dibicarakan hari ini adalah tentang pemimpin yang harus memiliki akhlak. Menurut Wikipedia, Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu yang baik. Dengan pengertian dari wikipedia ini kita mengerti bahwa salah satu unsur dari akhlak adalah 1) pemikiran ataupun kesadaran kebaikan adalah sesuatu yang esensial. Dia mengerti apa itu perbuatan baik, bagaimana untuk melakukannya, dan alasan untuk berbuat baik. Ini yang pertama. Pengertian yang benar tentang perbuatan baik. Menurut pengajaran agama, Akhlak bisa dimengerti dari kesadaran bahwa manusia adalah mahkluk yang diciptakan oleh Tuhan dan memiliki tugas mulia, yaitu menjadi hamba Tuhan di dalam dunia ini. Untuk menyatakan bahwa manusia adalah citra dan gambar Allah yang menyebarkan kedamaian dan sukacita di dalam dunia ini. Jadi pengertian akhlak yang sesungguhnya adalah agama. Sehingga unsur selanjutnya yang kita mengerti bahwa orang yang berakhlak adalah orang yang 2) berketuhanan atau beragama.
Di dalam pengertian yang lain, akhlak juga memiliki penegertian, yaitu perilaku kehidupan sehari-hari. Dari defenisi ini kita menemukan unsur kedua dari akhlak adalah 3) tingkah laku di dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak tidak hanya memiliki unsur pemikiran saja, tetapi sampai kepada tingkah laku yang dikerjakan di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti adanya praktik yang baik di dalam keseharian. Apa yang baik tidak hanya berhenti di bangku perkuliahan atan pelajaran agama saja, tetapi tercermin di dalam kehidupan nyata. Inilah yang disebut dengan kebiasaan. Jadi seorang yang berkahlak adalah seorang yang kebiasaanya melakukan apa yang dipikirkannya sebagai sesuatu yang baik.
Unsur ketiga dari akhlak kita bisa temukan dari pengertian yang disampaikan oleh Al-Ghazali, filsufi dan guru agama Islam. Dia mengatakan bahwa Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu.  Jadi kita menemukan prinsip selanjutnya: 4) dengan senang hati. Seorang yang berakhlak melakukan perbuatan baik tidak serta merta karena keterpaksaan atau tugas yang mengikatnya. Tetapi dengan sukacita dan senang hati dia melakukan seluruh perbuatan baik. Kesenangannya bukan sekadar belajar apa yang baik, tetapi kesenangannya adalah melakukan apa yang baik.

Mengenai akhlak ini, ada pertanyaan yang harus kita jawab: “siapakah orang yang berakhlak tersebut?” Apakah orang tersebut harus secara sempurna telah masuk di dalam keempat unsur akhlak di atas ataukah orang yang tidak sempurna juga bisa masuk dalam kategori berakhlak? Menurut salah satu sumber:  akhlak bertujuan pula membentuk pribadi muslim yang luhur dan mulia. Dari sumber tersebut dapat dimengerti bahwa akhlak memiliki tujuan untuk membentuk pribadi manusia beragama yang luhur dan mulia. Kata “membentuk” di sini berarti sebuah proses. Akhlak itu berarti sebuah proses yang mana membawa manusia untuk terus di dalam proses untuk menjadi makluk yang luhur dan mulia. Yang mana proses tersebut di dalam dunia tidak akan berhenti akan berlangsung terus menerus. Karena manusia tidak akan mungkin mencapai kesempurnaan di dalam dunia. Ketika seorang yang melakukan dosa tertentu/ khilaf, atau memiliki kekurangan dalam satu aspek tertentuk lalu kita langsung men-cap seseorang tidak berakhlak itu sama saja dengan menyebutkan semua orang di dalam dunia ini tidak berakhlak. Mengapa? Karena siapakah manusia di dalam dunia ini yang sudah sempurna dan tidak pernah salah? Tidak ada. Ketika orang yang memiliki kekurangan kita sebut sebagai orang yang tidak berakhlak maka sama saja kita menyebutkan akhlak itu adalah kesia-siaan dan ilusi. Tetapi akhlak itu adalah sebuah komitmen orang yang sedang di dalam empat unsur tersebut namun tidak sempurna dan senantiasa berpegang untuk tetap di dalam empat unsur akhlak tersebut dengan segala kekurangannya. Akhlak bukanlah kesempurnaan yang terutama, tetapi akhlak itu adalah komitmen.

Thursday, 10 March 2016

Pelajaran Dari Pengalaman Buruk di RS, yaitu Melayani!

Pengalaman di sebuah RS Kandungan ternama dan juga salah satu termahal di Jakarta:

Biaya check kandungan dan dokter super mahal. Setara dengan 1/3 penghasilan saya. Tapi tanya agak spesifik kurang diladenin, banyak tanya dikit dokter dan suster rada jutek. Masih ngobrol sama dokter, suster langsung potong dan meminta istri langsung naik ke tempat tidur untuk USG. Cuma 15 menit kurang, bayar jutaan tapi konsultasi lebih mendalam dicuekin.

Pernah juga istri SMS dan Whatsapp untuk masalah daya tahan kandungan di dalam usia sekian minggu, dijawab seadanya. Ditanya lagi lebih spesifik, ngga di read doank. Sama pedagang aja masih bisa tanya-tanya doank, masakan sama institusi yang idealnya mengedepankan pelayanan tidak boleh tanya-tanya. Bukan tanya-tanya doank, tapi bayar mahal. Tapi ngga boleh tanya-tanya, hanya boleh ikuti instruksi dan keep silence (ORBA banget).

Mau pindah ke RS lain, mungkin akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Ya, setidaknya tidak percuma bayar mahal.

Mungkin kita harus sadar: melayani sesama adalah hal yang esensial di dalam kehidupan bermasyarakat. Kita hidup ditengah-tengah masyarakat dimana hal yang tidak bisa dihindarkan adalah saling membutuhkan satu dengan yang lain. Ketika orang lain kesulitan, maka disitulah keberadaan kita dibutuhkan. Bukan menjadi orang yang merasa terbebani karena kesulitan orang lain. Terlebih ketika kita melayani, kita dibayar atas pelayanan tersebut. Seharusnya kita lebih baik dan lebih giat di dalam melayani karena kita mendapatkan keuntungan finansial dari pelayanan kita.
Jangan sampai kita hanya ingat uangnya saja tetapi kita lupa pribadi yang harus kita layani, dan esensi pekerjaan kita, dan filosofi kehidupan kita yang seharusnya adalah melayani.

Mari kita mulai dari diri sendiri: melayani satu dengan yang lain.

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...