Pengalaman di sebuah RS Kandungan ternama dan juga salah satu termahal di Jakarta:
Biaya check kandungan dan dokter super mahal. Setara dengan 1/3 penghasilan saya. Tapi tanya agak spesifik kurang diladenin, banyak tanya dikit dokter dan suster rada jutek. Masih ngobrol sama dokter, suster langsung potong dan meminta istri langsung naik ke tempat tidur untuk USG. Cuma 15 menit kurang, bayar jutaan tapi konsultasi lebih mendalam dicuekin.
Pernah juga istri SMS dan Whatsapp untuk masalah daya tahan kandungan di dalam usia sekian minggu, dijawab seadanya. Ditanya lagi lebih spesifik, ngga di read doank. Sama pedagang aja masih bisa tanya-tanya doank, masakan sama institusi yang idealnya mengedepankan pelayanan tidak boleh tanya-tanya. Bukan tanya-tanya doank, tapi bayar mahal. Tapi ngga boleh tanya-tanya, hanya boleh ikuti instruksi dan keep silence (ORBA banget).
Mau pindah ke RS lain, mungkin akan mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Ya, setidaknya tidak percuma bayar mahal.
Mungkin kita harus sadar: melayani sesama adalah hal yang esensial di dalam kehidupan bermasyarakat. Kita hidup ditengah-tengah masyarakat dimana hal yang tidak bisa dihindarkan adalah saling membutuhkan satu dengan yang lain. Ketika orang lain kesulitan, maka disitulah keberadaan kita dibutuhkan. Bukan menjadi orang yang merasa terbebani karena kesulitan orang lain. Terlebih ketika kita melayani, kita dibayar atas pelayanan tersebut. Seharusnya kita lebih baik dan lebih giat di dalam melayani karena kita mendapatkan keuntungan finansial dari pelayanan kita.
Jangan sampai kita hanya ingat uangnya saja tetapi kita lupa pribadi yang harus kita layani, dan esensi pekerjaan kita, dan filosofi kehidupan kita yang seharusnya adalah melayani.
Mari kita mulai dari diri sendiri: melayani satu dengan yang lain.
No comments:
Post a Comment