Beberapa waktu yang lalu, teman saya yang beragama berbeda memberikan video perihal sanggahan agama lain tentang keilahian Kristus. Tetapi sebenarnya pernyataan-pernyataan yang dikatakan pada video itu adalah "serangan" klasik yang dilakukan oleh agama tersebut. Salah satuya adalah pertanyan, "Mengapa Yesus tidak pernah mengklaim diri-Nya adalah Allah? Tidak pernah ada satu kalimat pun dimana Yesus mengatakan diri-Nya adalah Allah."
Benarkah demikian? Benarkah Yesus tidak pernah mengklaim diri-Nya adalah Allah? Beberapa hal yang menjadi jawaban saya adalah sebagai berikut:
1. Yesus adalah Pribadi yang bukan hanya Allah tetapi juga sebagai manusia yang sering menyatakan diri-Nya adalah hamba. Dia Dalam kondisi sebagai seorang hamba maka Yesus merasa status kehormatan yang dimiliki-Nya sebagai Allah adalah sesuatu yang tidak perlu untuk dipertahankan karena hamba adalah seorang yang taat, seorang yang hina, seorang yang tidak perlu merasa memiliki kehormatan. Tugasnya adalah melayani tuannya dan tidak perlu mendapatkan penghormatan. Karena itu Yesus tidak perlu merasa mempertahankan kehormatan-Nya. Paulus mengatakan "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan" (Filipi 2:6)
2. Dia seringkali mengajar kepada murid-murid-Nya dalam bentuk perumpamaan. Ini adalah cara pengajaran yang misterius dan terkadang membingungkan. Sangkin membingungkannya membuat murid-murid-Nya penasaran dan memberanikan diri untuk bertanya kepada Yesus, untuk apa cara mengajar seperti itu? Maka Yesus menjawab bahwa semua itu dilakukan untuk merahasiakan rahasia ilahi dan hal itu diungkapkan kepada orang-orang yang mana Tuhan ingin ungkapkan: Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, 12 supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." (Mar 4:11-12 ). Sehingga, kita dapat melihat siapa yang percaya dengan perumpaan / rahasia tentang keilahian Kristus adalah orang yang terpilih, dan barang siapa yang tidak adalah orang yang ditutup matanya oleh Tuhan.
Beberapa perumpaan tentang keilahian Kristus:
2.1. Anak Manusia. Kristus seringkali menyebut diri-Nya adalah Anak Manusia. Anak Manusia adalah konsep Ilahi yang penting di dalam Perjanjian Lama, khususnya di dalam tulisan Daniel. Daniel mengatakan bahwa Anak Manusia akan mendirikan kerajaan yang tidak akan runtuh dan bersifat kekal (Daniel 7:13-14) Jikalau Anak Manusia bukanlah Allah maka tidak mungkin Anak Manusia mampu membuat kerajaan yang kekal. Kerjaaan akan jatuh, raja akan turun atau diturunkan, Presiden akan berhenti, tetapi Anak Manusia menjadi Raja dan memiliki kerajaan yang kekal yang tidak akan lekang oleh waktu dan tidak dapat diruntuhkan oleh kekuatan apapun.
2.2. Anak Allah. Yesus mengklaim diri-Nya sebagai Anak Allah. Konsep ini bukanlah konsep yang main-main. Tidak ada satupun nabi yang berani mengatakan dirinya adalah anak Allah, orang Farisi dan orang Israel yang paling sucipun tidak berani menyebut dirinya adalah "Anak Allah". Tapi Kristus berkali-kali menyebut diri-Nya adalah Anak Allah (Yoh. 5:18). Ketika menyebut diri-Nya sebagai Anak Allah, maka orang-orang Yahudi mengerti bahwa Dia sedang mengklaim diri-Nya adalah Allah. Inilah salah satu penyebab kenapa orang Yahudi geram dan ingin menyalibkan Yesus. Karena Yesus menyebut diri-Nya adalah Allah.
2.3. Yesus menerima ketika disebut sebagai Allah. Suatu ketika Yesus yang sudah bangkit diragukan oleh salah satu murid-Nya, yaitu Thomas. Ketika Yesus membuktikan diri-Nya telah bangkit dan memperlihatkan seluruh luka salib tersebut, maka Thomas mengatakan kepada Yesus, "Ya Tuhan dan Allahku." Kemudian Yesus mengatakan, "Berbahagialah yang tidak melihat namun percaya." (Yohanes 10:30-33).
2.4. Yesus mengklaim diri sebagai Allah. Suatu ketika Yesus mengklaim diri bahwa Dia adalah Allah. Dia mengatakan, "Aku dan Allah adalah satu." Mendengar hal tersebut orang Yahudi ingin melempari Dia dengan batu sembari mengatakan kepada Yesus, "Kami tidak ingin merajammu karena perbuatan-perbuatan baikmu, tetapi karena engkau menghujat dan menyebut diri-Mu adalah Allah" (Yoh. 10:30-33).
Jadi, Yesus sama sekali bukan tidak pernah mengklaim diri-Nya sebagai Allah, tetapi Dia memberitahukan dengan cara-cara yang unik namun jikalau ditelaah dengan cara yang berpikir yang sederhana, maka dengan mudah kita melihat bahwa Yesus mengklaim diri-Nya sebagai Allah. Ketika orang menolak keilahian Kristus, maka itu sedang membuktikan bahwa orang tersebut adalah orang yang diketegorikan oleh Yesus sebagai orang yang kebenaran dirahasikan daripadanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Artikel Terpopuler
Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)
Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...
-
Referensi: Kejadian 13:1-18. Alkitab menceritakan tentang kebijaksanaan Abraham ketika berseteru dengan koleganya sendiri. Pada bagian in...
-
Referensi: Kejadian 12:1-20 Hari ini bersama istri belajar tentang panggilan Allah terhadap Abraham. Abaraham adalah seorang yang dip...
-
Referensi: Kejadian 15:1-21. Pada bagian ini, janji Allah kepada Abraham yang sudah dinyatakan pada Kejadian 12 diulang kembali...
No comments:
Post a Comment