Referensi: Kejadian 27:41-43; 28:10-22.

Mendengar nasihat
ibunya, maka Yakub melarikan diri ke Haran untuk menemui Laban, saudara dari
Ribka. Di dalam perjalanan ini, ada sebuah kisah yang mengubah kehidupan Yakub,
yaitu pertemuan dengan Tuhan. Semula Yakub tidak terlalu mengenal Tuhan dan
tidak memiliki komitmen yang jelas kepada Tuhan. Setelah pertemuannya dengan
Allah di Betel, melalui mimpi, Yakub mengatakan bahwa dia akan menyembah Tuhan
untuk selamanya dan berkomitmen untuk melayani Tuhan. Semenjak ini kehidupan
Yakub berubah. Bahkan setelah ini dia tidak menjadi penipu, tetapi menjadi
korban penipuan dari Laban. Kehidupan Yakub berubah setelah bertemu dengan
Tuhan. Hal ini merupakan poin penting. Mengapa? Seringkali manusia ingin
kehidupan dan karakternya berubah. Namun semakin mereka mencoba maka mereka
menemukan jalan buntu. Mereka terpuruk di dalam kesalahan dan masalah yang
sama. Mereka merasa tidak mampu untuk mengubah kehidupan mereka untuk menjadi
lebih baik. Tentu saja untuk mengubah karakter dengan kekuatan diri sendiri
adalah sesuatu yang mustahil. Kita harus belajar dari Yakub. Seseorang akan
berubah ketika dia mengalami pertemuan pribadi dengan Tuhan. Pertemuan ini akan
memampuan seseorang untuk berkomitmen kepada Tuhan dan menaati seluruh
perintahnay sebagaimana yang dialami oleh Yakub.
Pelajaran lain yang
bisa kita pelajari selain tentang rahasia bagaimana seseorang dapat berubah adalah
tentang rencana Allah yang tidak bisa digagalkan oleh rencana manusia. Yakub penerus
janji Tuhan kepada Abraham dan Ishak, bukan karena tipu muslihat yang Yakub
lakukan untuk mendapatkan hak kesulungan, tetapi semenjak semula Allah memang
sudah merencanakan Yakub untuk menjadi penerus janji Tuhan, sebagaimana yang
dikatakan oleh Paulus di dalam Surat Roma. Dalam kisah ini kita menemukan
setidaknya dua rencana jahat yang dilakukan: pertama, rencana jahat Yakub untuk
memperoleh hak kesulungan dan kedua, rencana jahat Esau yang ingin
menyingkirkan orang yang akan meneruskan janji Tuhan tersebut. Kedua kejahatan
ini tidak dapat mengubah keputusan Tuhan dan menghalangi apa yang Tuhan
inginkan. Allah mahakuasa dan dia yang menentukan kisah dan plot di dalam alur sejarah
yang berlangsung.
Hal ketiga yang kita
bisa pelajari adalah bayaran yang harus kita berikan ketika kita melakukan
dosa. Karena hasrat dari Ribka untuk menjadikan Yakub sebagai anak sulung, maka
Ribka kemudian hari harus membayarnya dengan sebuah keadaan dimana kehidupan
Ribka terpisah selamanya dengan Yakub. Setelah Yakub melarikan diri, maka
sampai mata Ribka tidak pernah melihat wajah Yakub. Mungkin saja berbeda
setting jikalau Ribka tidak bersekongkol dengan Yakub perihal hak kesulungan
tersebut. Jikalau hal tersebut tidak terjadi, maka mungkin Esau mendapatkan hak
kesulungan, tetapi Ribka tetap bisa senantiasa melihat wajah, Yakub, anak
kesayangannya tersebut. Namun, Ribka melakukan hal yang lain. Demi keinginan
dan hasratnya yang besar untuk kesuksesan anak tersayangnya, dia berkomitmen
untuk melakukan dosa, dan alhasil dia membayar dengan kesedihan yang tidak
henti-hentinya, kehilangan anak kesayangannya untuk selamanya. Ini bisa menjadi
pelajaran bagi kita, khususnya para orang tua yang begitu menginginkan
kesuksesan anak-anak yang mereka cintai. Jangan pernah melakukan kecurangan
atau intrik-intrik licik apapun untuk mengusahakan kesuksesan anak kita.
Seluruh dosa yang dilakukan memiliki ganjaran, bahkan mungkin ganjaran tersebut
adalah kita harus kehilangan anak yang kita cintai, harus mengalami kepedihan
hati, atau mendapatkan hasil yang sebaliknya yang tidak seperti yang kita
rencanakan seperti kehancuran anak kita tersebut.
No comments:
Post a Comment