Referensi: Kejadian 19:1-29.

Komunitas yang rusak sungguh menghancurkan kerohanian Lot. Akibat
komunitas yang dia pilih tersebut, maka Lot menjadi orang yang jauh dari Tuhan.
Beberapa hal yang dialami Lot antara lain:
1. Lot mencintai orang-orang berdosa,
Bahkan Menjadikan mereka anggota keluarga intinya. Lot semakin terpuruk karena
kondisi lingkungan yang dia miliki. Tidak hanya keserakahan, tetapi immoralitas
sexual, dan keluarganya pun berasal dari Sodom dan Gomora. Istrinya kemungkinan
adalah orang Sodom dan Gomora. Bahkan menantunya pun dari kota terkutuk
tersebut. Bagi Lot, mencari istri dan calon menantu yang takut akan Tuhan
bukanlah hal yang paling utama, yang penting adalah kasih sayang dan hasrat,
Sikap seperti ini cara berpikir yang begitu sesat. Ketika seseorang mengambil
pasangan yang bukan seiman, atau mengambil anggota keluarga, seperti menantu
adalah sedang mengambil bom waktu. Kehancuran dan kehilangan pasti akan terjadi
di kemudian hari. Kemalangan pasti akan dihadapi. Hal ini terbukti di dalam
waktu kemudian, Lot justru kehilangan istri dan calon menantunya ditelan nafsu dan
kehancuran Sodom dan Gomora. Jadi, ketika mencari pasangan, cinta hal yang
sangat penting, tetapi cinta bukan hal yang paling utama. Kategori yang tidak
bisa dikompromikan adalah calon pasangan kita adalah seorang yang takut akan
Tuhan. Jikalau tidak, kita sebenarnya sedang mengambil kehancuran, seperti yang
dialami oleh Lot.
2. Lot menjadi kompromi
terhadap dosa-dosa masyarakat. Komunitas yang salah juga membuat Lot menjadi
orang yang kompromi terhadap dosa komunitas tersebut. Karena setiap hari Lot
mendengar, melihat sendiri immoralitas sexual yang terjadi di kota tersebut,
dan Lot menekan hati nuraninya, maka Lot lambat laun menjadi orang yang melihat
immoralitas adalah sesuatu yang biasa. Jikalaupun itu dosa, bukanlah dosa yang
begitu parah. Karena itu, untuk melindungi para utusan Tuhan, Lot bersedia
memberikan kedua putrinya sebagai ganti para tamu tersebut. Ini adalah hal yang
gila. Tidak ada orang tua yang waras yang merelakan anak putrinya untuk
diperkosa ramai-ramai oleh satu kampung. Tetapi Lot melihat itu bukanlah hal
yang gila, justru itu adalah hal yang lumrah terjadi di dalam komunitas.
3. Lot mencintai kenikmatan
dunia. Berkali-kali Tuhan meminta Lot untuk meninggalkan Sodom dan Gomora
segera, namun Lot berlambat-lambat. Dia tidak rela kota kenikmatan tersebut
dihancurkan karena dia pergi. Lot tahu bahwa Tuhan menunda kehancuran kota-kota
tersebut karena ada Lot di sana. Sehingga Lot sangat berat untuk meninggalkan
kenikmatan dan kemewahan yang ditawarkan oleh Lot. Yehezkel 16:49 mengatakan
bahwa immoralitas sexual hanya satu dari sekian banyak dosa-dosa yang mereka
lakukan. Tetapi dosa lain adalah kemewahan dan berkelimpahan yang membuat
orang-orang di sana merasa nikmat dan nyaman. Inilah yang membuat Lot
berlambat-lambat. Lot berpikir ratusan kali untuk meninggalkan kota kenikmatan
tersebut. Apalagi istri Lot yang meskipun sudah meninggalkan kota tersebut, dan
ditarik oleh malaikat, namun dia lebih tetap memilih tinggal di sana dan mati
bersama kehancuran kota tersebut.
Paulus mengatakan di dalam 1
Kor. 15:33 – “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Mencari
komunitas yang sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan adalah hal yang penting. Jangan
sampai kita menjadi orang-orang yang justru terseret kepada kenikmatan dan
tawaran dunia sebagaimana yang dialami oleh Lot.
No comments:
Post a Comment