Referensi: Kejadian
18.

Pada
bagian ini kita juga bisa mempelajari tentang seorang yang dekat dengan Allah.
Abraham di dalam kisah ini diperlihatkan sebagai seorang yang begitu mengenal
Allah karena dia adalah seorang yang dekat dengan Allah. Ketika Malaikat Tuhan datang,
maka Abraham langsung mengenali Malaikat tersebut adalah Allah, bukan sekadar
malaikat. Dia memanggil malaikat tersebut dengan kata yang hanya ditujukan
kepada Allah, yaitu Adonai. Kata tersebut hanya ditujukan kepada Allah yang
suci dan satu-satunya. Karena itu kita langsung dapat mengerti bahwa seorang
yang begitu rohani adalah seorang yang peka dengan kehadiran Allah, mengerti
apa yang menjadi kehendak Allah. Kepekaan kepada Allah juga akan mengakibatkan
seseorang hidup secara coram deo (in the present of God). Dia mengerti
bahwa Tuhan sedang memandangnya dan karena itu sebagai umat Allah, dia
senantiasa hidup selayaknya seorang yang hidup dihadapan Allah.
Sara
istri Abraham adalah seorang yang kurang beriman kepada Allah. Ketika Allah
menubuatkan bahwa Sara akan melahirkan anak untuk Abraham, maka Sara melihat
bahwa Allah seorang humoris. Dia tertawa karena tidak mungkin dia bisa
mengandung dan melahirkan karena dia sudah begitu tua. Namun janji Tuhan tidak
perlu ditertawakan karena tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ini hal yang
harus dicatat oleh anak-anak Tuhan: tidak
ada yang mustahil bagi Allah. Segala sesuatu realita yang mungkin membuat
kita sulit untuk beriman bahwa kehendak Allah akan jadi, realita yang
menghimpit kita, kesulitan yang kita alami tidaklah boleh membuat kita untuk
meragukan kuasa Allah. Janji Allah akan terlaksana, kehendak Allah akan jadi
karena tidak ada yang mustahil baginya. Sama seperti membuka rahim Sara yang
begitu mustahil di dalam cara pikir manusia, demikian jugalah kita harus
percaya ketika Tuhan berkehendak, maka kehendak-Nya pasti terjadi. Sehingga di
dalam keadaan yang paling mustahilpun kita tetap memiliki semangat di dalam
menjalankan kehendak Tuhan. Zaman ini adalah zaman terlihat bahwa menjalankan
prinsip Firman Tuhan begitu sulit. Segala sesuatu seolah-olah melawan seluruh
perintah Tuhan. Ketika kita ingin menjadi orang yang tulus, maka kita akan
dianggap sebagai orang bodoh atau bahkan akan dibodoh-bodohi dan dimanfaatkan.
Namun, kita harus tetap percaya: Firman Tuhan, kehendak Allah, prinsip-prinsip
yang harus kita hidupi, harus tetap dipertahankan, karena tidak ada yang
mustahil bagi Allah.
No comments:
Post a Comment