BUAH
ROH - KESABARAN.
Kesabaraan merupakan salah
salah satu ciri-ciri dari orang yang memiliki kedewasaan secara rohani. Karena itu,
kesabaran terdaftar sebagai salah satu bagian dari buah roh. Apa yang dimaksud
dengan kesabaran? Kesabaran
bukan berarti menunggu dengan waktu yang lama; tetapi kesabaran di sini berarti
“menanggung”, yaitu menanggung kesalahan orang lain dan mengampuni dosa-dosa
mereka. Ketika orang lain berdosa kita, seperti melukai hati kita, memfitnah
kita, dan kejahatan lainnya, maka kita dapat menanggungnya dan mengampuninya.
Untuk mengerti prinsip
kesabaran, maka kita harus mempelajari ciri-ciri atau unsur kesabaran itu
seperti apa. Kesabaran berarti
1. Tidak boleh marah-marah yang melukai (Mat.
5:22). Kemarahan tidak selamanya salah. Orang yang marah bukan berarti orang
yang tidak sabaran, tetapi orang yang marah-marah hanya untuk melampiaskan
kekesalan, bahkan sampai melukai secara verbal atau fisik, maka itu yang
disebut sebagai orang yang tidak bersabar. Tuhan adalah pribadi yang senantiasa
marah kepada orang-orang yang berdosa. Anda bisa bayangkan bahwa Tuhan marah
setiap waktu. Tetapi Tuhan disebut sebagai pribadi yang panjang sabar. Mengapa?
Karena dia sanggup menanggung kesalahan orang berdosa dan mengampuni mereka.
Dan Tuhan juga bukanlah pribadi yang hanya marah-marah untuk melampiaskan
kesalahan tanpa memiliki makna sedikitpun.
2. Tidak boleh menghina (Mat. 5:22). Menghina seringkali dekat dengan sikap orang yang tidak sabar. Karena
tidak sanggup menanggung kesalahan orang lain, maka seringkali kita menghina
mereka dengan kata-kata yang kasar, kotor, dan melampiaskan seluruh kekesalan
kita dengan kata-kata yang merendahkan orang tersebut. Padahal mereka adalah
ciptaan Tuhan, citra Tuhan, dan sesama perwakilan Tuhan di dalam dunia. Namun
karena sangat kesal kita menghina citra Tuhan. Sikap menghina juga berarti
menghina sumber citra tersebut. Selain itu kita tidak sadar bahwa orang lain
juga mungkin sedang kesal kepada kita karena dosa yang kita lakukan terhadap
mereka. Ketika kita menghina orang lain, sebenarnya secara tidak langsung kita
memberikan izin kepada orang lain untuk menghina kita karena kita sesama orang
yang pasti pernah melukai orang lain. Namun sangat aneh, ketika kita dihina
kita tidak terima dan menganggap orang lain kejam. Padahal kita juga adalah
manusia-manusia yang kejam. Karena itu orang sabar adalah orang yang tidak
pernah menghina orang lain atas dasar apapun.
3. Tidak boleh membenci orang berdosa. Karena sabar berarti
mampu menanggung dosa orang lain dan mengampuninya, maka membenci tidak
kontekstual untuk orang yang sabar. Bagi mereka, kebencian tidak memiliki
tempat di dalam rutinitas kehidupan mereka. Bagi mereka, mengampuni merupakan
gaya hidup yang senantiasa dijalankan hari demi hari, karena mereka sadar bahwa
Tuhan sabar kepadanya, sehingga seperti Tuhan, mereka juga harus bersabar
kepada orang lain, bukan membenci orang lain. Seharusnya dibenci oleh orang
berdosa adalah: dusta (Ams.
13:5), ketidakjujuran (Maz. 119:128), mengerjakan yang tidak bernilai (Maz. 101:3), mis:
nonton seharian, main game seharian, dan juga kesombongan
(Ams. 8:13).