Friday, 18 November 2016

PERIHAL KEBIJAKSANAAN #20 – TIDAK NEPOTISME (PILIH KASIH).




Amsal 24:23 Juga ini adalah amsal-amsal dari orang bijak. Memandang bulu dalam pengadilan tidaklah baik.

Melalui ayat ini, kita masuk ke dalam ciri-ciri orang bijak selanjutnya adalah TIDAK PILIH KASIH (TIDAK NEPOTISME) dalam hal keadilan.
Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita paham terlebih dahulu apa yang disebut sebagai keadilan. Keadilan kita harus dibedakan dengan:
1. Kekejaman. Orang seringkali menganggap bahwa orang yang adil adalah orang yang menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada orang yang bersalah, tanpa memandang bulu siapa orang tersebut. Namun keadilan bukanlah berarti penghukuman yang kejam, tetapi penghukuman yang dilakukan secara adil sesuai dengan ganjaran yang patut sesuai dengan apa yang dia lakukan.
2. Balas Dendam. Keadilan juga tidak sama dengan balas dendam. Seringkali orang menganggap bahwa keadilan sama dengan balas dendam. Mereka menuntut pengadilan untuk menghukum para penjahat dengan cara yang kejam, bahkan lebih kejam dari apa yang penjahat tersebut lakukan. Sikap tersebut bukanlah hal yang disebut dengan keadilan. Sikap tersebut adalah upaya pembalasan dendam. Di dalam film Batman Begins, ketika Bruce Wayne ingin membunuh orang yang telah membunuh orang tuanya, maka Bruce mengatakan bahwa dia melakukan hal tersebut atas nama keadilan. Namun Rachel mengatakan bahwa apa yang diinginkan oleh Bruce bukanlah keadilan tetapi balas dendam.
Di dalam bahasa aslinya, kata memandang bulu bisa berarti melihat wajah atau mengenal wajah. Artinya seorang yang bijaksana, tidak akan pilih kasih dan akan menomor sekiankan seluruh ikatan-ikatan emosi atau kedekatan personal yang dia miliki dalam hal keadilan. Siapapun mereka, harus diperlakukan sama di hadapan hukum. Sifat nepotisme adalah sifat yang harus dienyahkan karena bukan merupakan karakter orang yang bijaksana.

Beberapa kerugian sifat nepotisme:
1. Sikap nepotisme menjadi penghalang utama untuk seseorang berbuat adil. Ketika orang lain bersalah, maka dia menjalankan hukum seadil-adilnya, namun ketika kerabat dekatnya yang melakukan kesalahan, maka dia akan melakukan kecurangan atau kompromi terhadap hukum yang ada.  
2. Sifat nepotisme menjadikan orang-orang yang tidak kompeten melakukan hal yang tidak sanggup dia kerjakan. Sikap ini bersifat menghancurkan di berbagai sisi. Orang-orang tidak kompeten tersebut akan merusak segala sesuatu yang seharusnya dilakukan secara tepat. Selain itu, orang yang tidak kompeten tersebut tidak akan berkembang dan menghancurkan dirinya sendiri karena ditempat di tempat yang tidak sesuai dengan talenta dan kompetensi nya.

Karena itu tidak mengherankan karakter bijak ini: tidak nepotisme secara sah dimasukkan di dalam undang-undang berbagai negara dan dianggap sebagai sebuah pelanggaran ketika melakukan nepotisme. Karena nepotisme merupakan sebuah tindakan yang tidak adil dan setiap ketidakadilan harus menghadapi tuntutan hukum.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...