Thursday 24 November 2016

PERIHAL KEBIJAKSANAAN #22 – ORANG BIJAK MENCURIGAI HATINYA SENDIRI & BERJALAN DENGAN BIJAK (WALK WISELY)





Amsal  28:26 Siapa percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bebal, tetapi siapa berlaku dengan bijak akan selamat.

Hati manusia merupakan sebuah gambaran akan inti dari manusia yang menggerakkan keseluruhan pribadinya, baik pikiran, perasaan, maupun kehendak. Apa yang ada di dalam hati manusia, akan tergambar dari seluruh tindak tanduk dan juga perkataannya. Banyak orang yang bangga dengan isi hati mereka. Mereka dengan semangat mengikuti apa yang menjadi kata hati mereka. Hal ini sering disebut intuisi. Perilaku seperti ini juga sering disebut sebagai tindakan self-confidence atau percaya kepada diri sendiri. Jikalau kita membaca Amsal 28:26, seorang yang  bijaksana bukanlah seorang yang self-confidence. Seorang yang bijak tidak akan terlalu percaya dengan isi hatinya, dia senantiasa bersikap skeptis dengan seluruh apa yang hatinya anggap benar. Mengapa? Karena manusia pada dasarnya berdosa. Salah satu penulis Mazmur mengatakan bahwa bahkan sejak dikandung ibu kita, kita adalah orang yang berdosa. Isi hati kita berdosa, busuk, dan senantiasa lebih sering ingin melakukan hal-hal yang berdosa, yang tidak diperkenankan oleh Tuhan. Meskipun kita belajar banyak tentang agama, moralitas, etika, dan lain sebagainya, hati kita tetaplah hati yang berdosa. Dengan kesadaran tersebut, maka Amsal menganjurkan bahwa orang yang bijak haruslah waspada dengan hatinya sendiri.
Sebenarnya slogan self-confidence adalah slogan yang tidak berpadanan dengan karakter kebijaksanaan menurut alkitab bahkan Amsal secara aktif mengatakan bahwa tindakan self-confidence merupakan sebuah tindakan yang bodoh. Disebut bodoh karena self-confidence cenderung akan menghantarkan manusia kepada kehancuran dan jauh dari Tuhan karena isi hati manusia yang senantiasa terarah kepada hawa nafsu dan keinginan dunia.  Lalu apa yang menjadi alternatif dari self-confidence? Menurut Amsal orang bijaksana akan walk wisely. Kata wisely disini berasal dari kata wisdom (חָכְמָה). Prinsip paling fundamental dari kebijaksanaan di dalam Alkitab adalah takut akan Tuhan. Tidak ada kebijaksanaan yang terlepas dari realitas ultimate, yaitu Tuhan. Tanpa takut akan Tuhan, maka kebijaksanaan adalah sekadar pengetahuan yang sama saja nasibnya dengan self-confidence, yang cenderung akan membawa manusia melakukan tindakan-tindakan bodoh dan berdosa. Karena itu, alternatif dari self-confidence adalah 1) mencurigai hati sendiri, dan 2) takut akan Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...