Saturday 23 January 2016

Kejadian 31:22-55 - Alasan Mengapa Tuhan Senantia Melindungi Yakub.

Referensi: Kejadian 31:22-55
Merenungkan tentang Laban dan Yakub. Sangat membingungkan. Yakub adalah seorang penipu, Laban juga sama. Bahkan dalam kasus ini, Yakub lebih jahat. Di pihak Yakub, tidak hanya Yakub tetapi istrinya, Ribka juga adalah seorang penipu. Tetapi mengapa Tuhan selalu melindungi Yakub? Dari cengkraman Esau kakaknya, dari kebencian Laban, mertuanya. Alasanya sulit untuk ditemukan kecuali kita percaya bahwa Allah sudah memilih Yakub sejak dari permulaan untuk menjadi umat-Nya. Setidaksempurna apapun umat-Nya itu maka Tuhan akan proses untuk menjadi orang yang berkenan kepada-Nya. Jikalau kita mencari penyebab mengapa Tuhan senantiasa membela Yakub di dalam diri Yakub sendiri, maka kita tidak akan menemukan apapun untuk menjadi alasan sahihnya. Jawaban dari pertanyaan itu hanya bisa ditemukan dari Allah. Allah sudah memilih Yakub karena itu Tuhan menyertai Yakub senantiasa.

Prinsip ini bukan berarti setuju melihat Yakub menjadi orang yang seenaknya berbuat dosa. Alkitab dengan jelas memberikan kisah-kisah dimana Yakub harus membayar segala dosa-dosanya. Dia kehilangan ibunya, dia mendapatkan seorang istri penipu, dia ditipu oleh pamannya, dia dimanfaatkan oleh pamannya untuk mendapatkan kekayaan yang lebih besar. Jadi, ketika Alkitab mengajarkan satu prinsip: Tuhan akan melindungi umat-Nya meskipun umat tersbut tidak sempurna, bukan berarti mengajarkann bahwa umat-Nya hidup seenaknya di dalam dosa. Tuhan akan menghukum umat-Nya sendiri ketika umat-Nya tidak setia dengan seluruh perintahnya dan Tuhan telah membuktikan hal tersebut di dalam sejarah.

Wednesday 20 January 2016

Kejadian 29:31-30:24 - Tuhan Mendengarkan Penderitaan Lea & Setiap Orang Yang Terluka.

Referensi: Kejadian 29:31-30:24.
Istri pertama dari Yakub adalah Lea, anak tertua dari Laban. Selincah-lincahnya tupai melompat tetapi akan jatuh juga. Itulah gambaran dari kehidupan Yakub. Yakub adalah seorang yang sangat lihai di dalam tipu menipu tetapi Yakub yang seorang penipu, akhirnya tertipu juga oleh pamannya sendiri, Laban. Laban berjanji jikalau Yakub bekerja kepada Laban selama tujuh tahun, maka Rahel akan diberikan menjadi istri Yakub. Namun setelah bekerja selama tujuh tahun, bukan Rahel yang didapatkan tetapi Lea, kakak Rahel dengan alasan bahwa tidak pernah ada yang memberikan anak yang lebih muda untuk dinikahi. Laban ingin Yakub tetap bekerja kepadanya karena pekerjaan Yakub baik.
Setelah kejadian itu, maka Yakub hanya mencintai Lea setengah hati. Hati Yakub yang utuh hanya bagi Rahel. Setelah dinikahi maka Lea mengemis untuk mendapatkan cinta Yakub. Apapun dilakukan olehnya untuk memiliki cinta Yakub. Namun Yakub sama sekali tidak menghiraukannya. Lea adalah korban dari keserakahan Laban dan hasrat Yakub untuk memiliki Rahel. Hati Lea tidak henti-hentinya menderita sebab perbuatan suami, ayah, dan juga adiknya. Namun mata Tuhan tidak buta. Tuhan adalah pribadi yang senantiasa memperhatikan orang-orang yang mengalami penderitaan dan putus asa. Allah adalah Allah yang tidak akan membengkokkan bulu yang terkulai. Allah mendengarkan seluruh seru permohonan Lea sehingga Lea melahirkan banyak anak laki-laki bagi Yakub untuk mendapatkan cinta dari Yakub. Meskipun tetap saja Yakub tidak mencintai Lea, namun Lea mendapatkan berkat dari Tuhan. Lea melahirkan Yehuda dan Lewi yang menjadi dua suku penting untuk bangsa Israel. Dari keturunan Yehuda lahir para raja, yang puncaknya akan melahirkan raja segala Raja, Yesus Kristus. Dari Lewi lahir para imam yang menjadi wakil manusia dihadapan Allah, yang pusakan warisannya adalah Allah sendiri.

Tidak sedikit orang memiliki pengalaman kesepian, kurang kasih sayang, kurang perhatian, tidak memiliki sahabat, atau kesepian dalam berbagai versi lain. Ketika mencari perotolongan, manusia seringkali lupa dimana untuk mencari pertolongan. Manusia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang-orang yang diharapkannya. Ada orang yang rela melakukan hal bodoh untuk dapat diterima di dalam komunitas yang dia inginkan. Ada banyak orang Kristen yang rela untuk melakukan dosa agar dianggap tidak sok suci oleh komunitas tersebut. Intinya, manusia untuk mendapatkan cinta sering kali menghalalkan segala cara dan melupakan bahwa Tuhan merupakan sumber perlindungan dan batu yang kokoh untuk kita menyandarkan diri kita. Tuhan adalah pribadi yang selalu saja digambarkan oleh Alkitab sebagai pribadi yang memperhatikan orang-orang yang lemah dan teraniaya. Tuhan membuka lebar-lebar telinganya kepada teriakan orang-orang yang membutuhkan cinta. Darimanakah pertolongan kita? Pertolongan kita adalah dari atas, Sang Pencipta yang langit dan bumi yang senantiasa memperhatikan umat ciptaan-Nya.  Jikalau kita mengandalkan manusia, maka kita akan kecewa, tetapi jikalau kita mengandalkan-Nya, maka rencana-Nya akan indah pada waktunya. Dia akan mendengarkan seluruh keluh kesah penderitaan kita. Bacalah seluruh Alkitab, maka kita akan menemukan bahwa permohonan belaskasihan dari setiap orang yang menderita seperti Habel, Hagar, Lea, Hana, Maria, dan banyak contoh lain lagi didengarkannya.

Sunday 17 January 2016

Kejadian 27-28 : Rencana Tuhan Yang Tak Terelakkan, Kepedihan Ribka Karena Dosanya, & Perubahan Total Kehidupan Yakub

Referensi: Kejadian 27:41-43; 28:10-22.
            Setelah mendapatkan hak kesulungan, maka Esau mulai sadar bahwa dia telah diperdaya oleh Yakub dan ibunya. Esau menyadari bahwa dia telah dikhianati oleh kedua orang yang dia cintai. Karena sakit hati tersebut, maka Esau berniat untuk membunuh adinya sendiri, Yakub. Namun hal ini terdengar oleh ibunya, Ribka, kemudian memberitahu kepada Yakub agar pergi dari rumah karena Esau benar-benar sudah benci kepada Yakub. Hal ini begitu ironis, dimana anggota keluarga menipu anggota keluarga lain. Tidak ada keharmonisan dan saling melindungi didalam keluarga sehingga ke depan ini menjadi malapetaka bagi hubungan dua bangsa yang besar: bangsa Israel, keturunan Yakub dan bangsa Edom, keturunan Esau. Edom akan menjadi salah satu musuh Israel.
            Mendengar nasihat ibunya, maka Yakub melarikan diri ke Haran untuk menemui Laban, saudara dari Ribka. Di dalam perjalanan ini, ada sebuah kisah yang mengubah kehidupan Yakub, yaitu pertemuan dengan Tuhan. Semula Yakub tidak terlalu mengenal Tuhan dan tidak memiliki komitmen yang jelas kepada Tuhan. Setelah pertemuannya dengan Allah di Betel, melalui mimpi, Yakub mengatakan bahwa dia akan menyembah Tuhan untuk selamanya dan berkomitmen untuk melayani Tuhan. Semenjak ini kehidupan Yakub berubah. Bahkan setelah ini dia tidak menjadi penipu, tetapi menjadi korban penipuan dari Laban. Kehidupan Yakub berubah setelah bertemu dengan Tuhan. Hal ini merupakan poin penting. Mengapa? Seringkali manusia ingin kehidupan dan karakternya berubah. Namun semakin mereka mencoba maka mereka menemukan jalan buntu. Mereka terpuruk di dalam kesalahan dan masalah yang sama. Mereka merasa tidak mampu untuk mengubah kehidupan mereka untuk menjadi lebih baik. Tentu saja untuk mengubah karakter dengan kekuatan diri sendiri adalah sesuatu yang mustahil. Kita harus belajar dari Yakub. Seseorang akan berubah ketika dia mengalami pertemuan pribadi dengan Tuhan. Pertemuan ini akan memampuan seseorang untuk berkomitmen kepada Tuhan dan menaati seluruh perintahnay sebagaimana yang dialami oleh Yakub.
            Pelajaran lain yang bisa kita pelajari selain tentang rahasia bagaimana seseorang dapat berubah adalah tentang rencana Allah yang tidak bisa digagalkan oleh rencana manusia. Yakub penerus janji Tuhan kepada Abraham dan Ishak, bukan karena tipu muslihat yang Yakub lakukan untuk mendapatkan hak kesulungan, tetapi semenjak semula Allah memang sudah merencanakan Yakub untuk menjadi penerus janji Tuhan, sebagaimana yang dikatakan oleh Paulus di dalam Surat Roma. Dalam kisah ini kita menemukan setidaknya dua rencana jahat yang dilakukan: pertama, rencana jahat Yakub untuk memperoleh hak kesulungan dan kedua, rencana jahat Esau yang ingin menyingkirkan orang yang akan meneruskan janji Tuhan tersebut. Kedua kejahatan ini tidak dapat mengubah keputusan Tuhan dan menghalangi apa yang Tuhan inginkan. Allah mahakuasa dan dia yang menentukan kisah dan plot di dalam alur sejarah yang berlangsung.

            Hal ketiga yang kita bisa pelajari adalah bayaran yang harus kita berikan ketika kita melakukan dosa. Karena hasrat dari Ribka untuk menjadikan Yakub sebagai anak sulung, maka Ribka kemudian hari harus membayarnya dengan sebuah keadaan dimana kehidupan Ribka terpisah selamanya dengan Yakub. Setelah Yakub melarikan diri, maka sampai mata Ribka tidak pernah melihat wajah Yakub. Mungkin saja berbeda setting jikalau Ribka tidak bersekongkol dengan Yakub perihal hak kesulungan tersebut. Jikalau hal tersebut tidak terjadi, maka mungkin Esau mendapatkan hak kesulungan, tetapi Ribka tetap bisa senantiasa melihat wajah, Yakub, anak kesayangannya tersebut. Namun, Ribka melakukan hal yang lain. Demi keinginan dan hasratnya yang besar untuk kesuksesan anak tersayangnya, dia berkomitmen untuk melakukan dosa, dan alhasil dia membayar dengan kesedihan yang tidak henti-hentinya, kehilangan anak kesayangannya untuk selamanya. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita, khususnya para orang tua yang begitu menginginkan kesuksesan anak-anak yang mereka cintai. Jangan pernah melakukan kecurangan atau intrik-intrik licik apapun untuk mengusahakan kesuksesan anak kita. Seluruh dosa yang dilakukan memiliki ganjaran, bahkan mungkin ganjaran tersebut adalah kita harus kehilangan anak yang kita cintai, harus mengalami kepedihan hati, atau mendapatkan hasil yang sebaliknya yang tidak seperti yang kita rencanakan seperti kehancuran anak kita tersebut.

Friday 15 January 2016

Kejadian 25:19-14 - Hidup: Talenta Tidak Cukup & Mengejar Kehendak Tuhan Lebih Dari Hasrat Dunia



Kejadian 25:19-34
Dalam bagian ini, Abraham sudah meninggal dunia dan selanjutnya kisah Ishak, anak Abraham yang menjadi sorotan. Ishak dan Rebeka memiliki dua orang anak kembar yaitu Esau dan Yakub. Meskipun kembar mereka memiliki begitu banyak perbedaan. Esau berbulu, gagah, penuh dengan talenta, namun Yakub adalah seorang yang lembut, anak mami, dan senang hidup di dalam rumah. Namun Rebeka lebih mengasihi Yakub daripada Esau, sedangkan Ishak lebih mengasihi Esau. Sejak permulaan hak kesulungan sebagaimana semestinya akan diberikan kepada Esau. Namun Esau melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang sepele karena take it for granted. Sikap seperti ini seringkali menghancurkan banyak orang. Berkat yang penting dianggap sesuatu yang begitu sepele, tidak menghargai, dan kurang mengucap syukur kepada Allah sang pemberi berkat tersebut. Esau melihat bahwa hal tersebut hanya tradisi semata dan apapun yang dia lakukan otomatis hak kesulungan itu menjadi miliknya. Dia tidak memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang penting dan dikejar. Namun berbeda dengan Yakub. Yakub adalah seorang yang tidak memiliki banyak talenta seperti Esau, namun Yakub memiliki satu hal yang tidak dimiliki oleh Esau: mengejar kehendak Tuhan lebih dari apapun. Kelemahan Yakub dalam hal ini adalah menghalalkan segala cara demi mendapatkan kehendak Allah tersebut. Dengan segala tipu muslihat dan berkonspirasi dengan ibunya, Rebeka maka Yakub mengelabui kakak dan juga ayahnya untuk mendapatkan berkat kesulungan. Tentu kelicikan tersebut tidak patut untuk dipelajari, namun yang pasti hasrat besar tersebut adalah hasrat yang harus dimiliki oleh setiap orang Kristen. Taleta semata tentu tidak cukup untuk melayani Tuhan. Talenta hanyalah kemampuan yang dimiliki namun arahnya belum tentu untuk melayani Tuhan. Tanpa hasrat untuk mengerti kehendak Tuhan, talenta akan menjadi sesuatu yang mengerikan dan menjadikan kita sebagai makhluk yang melakukan segala sesuatu yang mendukakan hati Tuhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Esau. 

Selain itu Esau adalah seorang yang mengejar hasrat hidup lebih daripada hasrat mengerti kehendak Tuhan. Ketika di dalam kelaparan yang begitu luar biasa, Esau tanpa berpikir panjang untuk menukarkan hak kesulungan yang begitu berharga untuk diganti dengan kacang merah yang dimilliki oleh Yakub. Dia begitu menginginkan hasrat kepuasan dunia lebih daripada mendapatkan berkat dari Tuhan. Keputusan ini menjadi malapetaka bagi Esau dan seluruh keturunannya. Esau kehilangan jalur untuk menjadi penerus janji Allah kepada Abraham. Bahkan lebih dari itu, orang Edom yang menjadi keturunan Esau menjadi orang-orang yang hidup luar Tuhan dan menjadi musuh keturunan Yakub selama ratusan tahun.
Jadi, setidaknya ada dua hal yang kita bisa pelajari dari kisah Yakub dan Esau. Pertama, talenta tidak cukup. Apapun kemampuan kita, jikalau kita di luar Tuhan, maka seluruh kemampuan kita tidak cukup bahkan kemapuan itu seringkali mendukakan hati Tuhan karena melawan seluruh perintah dan kehendak Allah di dalam hidup kita. Kedua, mengejar kehendak Tuhan lebih dari hasrat dunia. Jangan sampai kita menjual kehendak Tuhan dan menggantikannya dengan seluruh hasrat dunia yang kita miliki. Ketika kita mengerti kehendak Tuhan di dalam hidup kita, apa yang harus kita kerjakan, maka satu-satunya keputusan kita ketika ada tawaran dari dunia yang jauh terlihat nikmat, adalah menolaknya dengan keras. Seringkali manusia dengan tega menjual kehendak Tuhan dengan tawaran gaji yang lebih besar; atau lebih mementingkan hobi dari kehendak Tuhan; atau berbagai macam hasrat dunia lainnya.

Thursday 14 January 2016

Abraham. Kisah Raksasa Iman Yang Dihasilkan Melalui Penderitaan.

Renungan malam ini masih berkisar tentang Abraham. Dia dalah seorang yang beriman, raksasa rohani, setiap permasalahan dapat dia lalui, memiliki belas kasihan yang besar bagi para pendosa, seorang yang mengikut Tuhan apapun yang menjadi harganya.. Semua gambaran tentang Abraham tersebut adalah benar. Namun Abraham tidak otomatis menjadi seorang Abraham yang sehebat itu. Dibalik kehebatannya ada tangan Tuhan yang bekerja. Tuhan memberikan ujian demi ujian kepada Abraham. Dia mengalami kesulitan yang tidak habis-habisnya demi menumbuhkan imannya kepada Tuhan: dia harus meninggalkan seluruh kenyamananan hidupnya, dia harus menghadapi perilaku yang buruk dari Lot, keponakannya sendiri, dia harus menghadapi Firaun, berperang melawan para raja-raja untuk menolong keluarganya, istri yang mandul, istri kedua dan anaknya yang menjadi masalah bagi keutuhan keluarga, selanjutnya Tuhan sendiri meminta Abraham untuk menyembelih Ishak dan dipersembahkan kepada-Nya. Mungkin kita terlena dengan hasil akhir bahwa Abraham adalah bapa dari orang beriman, dia memiliki iman yang begitu besar, namun kita jangan lupa proses yang dilalui Abraham untuk menjadi orang yang demikian.


Hasil: Abraham kita inginkan, tapi apakah kita juga siap dengan proses yang dialami yang diberikan Tuhan untuk memproses Abraham menjadi demikian? Marilah kita berdoa sebagaimana Bruce Lee pernah katakan, "Jangan memohon untuk tidak mendapatkan kesulitan, tetapi mohonlah kekuatan untuk menghadapi setiap kesulitan."

Tuesday 12 January 2016

Kejadian 22:1-19 - Mengikut Tuhan Apapun Yang Menjadi Harganya.

Referensi: Kejadian 22:1-19
          Setelah kelahiran Ishak, maka Abraham melihat Ishak sebagai harta karun yang tidak ternilai. Ishak adalah penggenapan dari janji Tuhan. Kini Abraham sungguh-sungguh memberikan sepenuh hatinya kepada Tuhan. Namun kali ini mungkin terjadi kebahayaan di dalam hati Abraham. Hati Abraham mulai berpaling dari mencintai Tuhan yang paling utama menjadi mencintai Ishak. Berkat Tuhan yang seharusnya mengingatkan Tuhan yang setia kepada janji-Nya menjadi berhala dimana Abraham menaruh hati dan seluruh pengharapannya kepada berkat tersebut. Tentu Allah tidak pernah menginginkan Abraham untuk melihat Ishak lebih penting dari Allah. Menurut A. W. Tozer, Allah begitu peduli dengan kerohanian Abraham sehingga Allah menguji Abraham untuk mengorbankan Ishak. Allah sama sekali tidak cemburu buta kepada Ishak. Allah tidak menginginkan kematian dari Ishak. Allah hanya menginginkan Abraham dan Ishak beriman kepada Allah, bukan beriman kepada berkat Allah itu sendiri.
          Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak. Ini adalah ujian apakah Abraham benar-benar masih beriman kepada Tuhan dan rela menyerahkan hal yang paling dia cintai untuk Tuhan. Ternyata Abraham lulus ujian ini. Sebelumnya Abraham adalah seorang yang penuh dengan keraguan, tetapi pada saat ini, di dalam ujian yang paling berat yang pernah Tuhan berikan, Abraham menyatakan diri sebagai seorang yang penuh iman kepada Allah. Dia rela mengorbankan Ishak yang menjadi pengharapannya. Namun itu hanyalah ujian dari Tuhan. Tuhan menghalangi keinginan dari Abraham untuk mengorbankan Ishak. Jauh sebelumnya, ternyata Tuhan sudah menyediakan korban pengganti Ishak.
          Di dalam kisah ini, gambaran Abraham sebagai orang yang beriman sangat kuat. Dia terlihat sebagai orang yang mengikut Tuhan apapun yang menjadi taruhannya. Dia siap mengorbankan apapun bahkan hal yang paling dia nggap berharga demi mengikut Tuhan. Demikianlah setiap orang yang mengikut Tuhan. Seorang yang mengikut Tuhan haruslah mengikut apapun yang menjadi taruhannya. Bukan hanya uang, bukan hanya kekuatan, bahkan perasaan juga harus pertaruhkan kepada Tuhan. Seringkali kita merasa tidak masalah jikalau uang dipersembahkan kepada Tuhan, atau fisik/ energi kita diberikan untuk melayani Tuhan, tetapi sangat sulit bagi kita untuk mengorbankan perasaan kita. Kita tidak mau jikalau dihina, dipermainkan, diolok-olok ketika mengikut Tuhan. Namun, kita tidak bisa memilah-milah, bagian mana dari diri kita yang dipersembahkan kepada Tuhan dan bagian mana yang tidak. Tuhan pasti akan meminta setiap inci kehidupan kita untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

Monday 11 January 2016

Kejadian 21:1-21 - Abraham & Konsekuensi Dosa Yang Harus DItanggungnya.

Referensi: Kejadian 21:1-21
          Kejadian 21 ini menggambarkan kuasa Allah yang tidak terhingga. Pada kisah ini, Sara yang sudah begitu tua yang secara normal tidak akan bisa melahirkan lagi, namun Allah membuat seganya hal yang mustahil tersebut menjadi kenyataan. Karena itu prinsip yang pertama yang bisa kita ambil adalah: 1) Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Prinsip ini seharusnya mendorong kita untuk semakin bersemangat di dalam menggenapkan janji Tuhan. Jikalau Tuhan ingin melakukan segala sesuatu tidak ada yang dapat menghalanginya. Karena itu sebagai anak-anak Tuhan seharusnya kita mampu melihat hari yang penuh pengharapan di masa depan karena Allah kita begitu luar biasa.
          2) Abraham harus membayar dosa-dosa yang telah dia lakukan. Dalam kisah berlanjut tentang Abraham yang akhirnya harus membayar dosa-dosanya yang telah dia lakukan belasan tahun sebelumnya. Dia menginginkan rencana Allah yang begitu besar dengan rancangannya sendiri. Dia mengambir Hagar sampai Hagar memiliki anak, yaitu Ismael dengan pikiran bahwa ini adalah anaknya yang akan menjadi pelanjut generasi penerus. Namun apa yang dilakukan oleh Abraham adalah keliru dimata Tuhan. Tuhan menginginkan bahwa penerus dari garis Abraham adalah anak Abraham yang dilahirkan oleh Sara. Jalan pintas ini menjadi malapetaka bagi Abraham. Dia dengan hati yang begitu berat sekali harus mengusir Hagar dan Ismael anaknya. Abraham melakukan seluruh rencananya hanya untuk kehilangan apa yang telah dia perjuangkan di luar rencana Tuhan tersebut. Cepat atau lambat dosa-dosa kita akan dihakimi oleh Tuhan. Jikalau penghukuman itu tidak terjadi sekarang, maka penghukuman tersebut akan diberikan. Penghukuman itu pasti. Penggenapannya hanyalah masalah waktu.
          Dosa yang dilakukan oleh Abraham ini juga tidak hanya merugikan Abraham, tetapi juga merugikan orang lain seperti Ismael yang tidak mengerti apa-apa penyebab dia harus diusir dari rumahnya. Seringkali kita merasa bahwa kita berhak melakukan dosa karena hal itu adalah sesuatu yang merugikan diri kita sendiri. Namun seringkali pada faktanya orang-orang yang melakukan dosa, juga mempengaruhi dan memiliki dampak bagi orang lain. Ketika seseorang merokok, maka dia seolah-olah memiliki hak yang penuh untuk melakukannya karena dia membayar dan hanya merugikan diri sendiri. Namun ketika dia melakukan dosa tersebut, maka orang-orang yang ada di sekitar terkena dampak polusi yang diakibatkan oleh perokok tersebut. Karena itu tidak perlu bersikap naif dan bangga untuk melakukan dosa-dosa kita. Karena dosa-dosa yang kita lakukan juga dapat memiliki imbas terhadap orang lain. Akhirnya, Ismael benar-benar bertumbuh sebagai seorang kuda liar karena keras & pahitnya kehidupan yang dialaminya semenjak kecil. Bangsa Ismael menjadi bangsa yang senantiasa memusuhi umat Allah karena sikap Abraham yang terlalu terburu-buru untuk melakukan hal yang mendukakan hati Tuhan.
          Prinsip selanjutnya adalah 3) Allah tidak akan merugikan siapapun. Meskipun Hagar dan Ismael tidak ada di dalam rencana Tuhan, namun Tuhan tetap memelihara Hagar yang menjadi dosa dan pengusiran yang dilakukan oleh Abraham. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan mendengarkan dan memelihara keluh kesah Hagar dan Tuhan juga menjanjikan sebagaimana yang dijanjikan oleh Tuhan kepada Hagar bahwa Tuhan akan membuat bangsa Ismael menjadi bangsa yang begitu besar.

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...