Tuesday 12 January 2016

Kejadian 22:1-19 - Mengikut Tuhan Apapun Yang Menjadi Harganya.

Referensi: Kejadian 22:1-19
          Setelah kelahiran Ishak, maka Abraham melihat Ishak sebagai harta karun yang tidak ternilai. Ishak adalah penggenapan dari janji Tuhan. Kini Abraham sungguh-sungguh memberikan sepenuh hatinya kepada Tuhan. Namun kali ini mungkin terjadi kebahayaan di dalam hati Abraham. Hati Abraham mulai berpaling dari mencintai Tuhan yang paling utama menjadi mencintai Ishak. Berkat Tuhan yang seharusnya mengingatkan Tuhan yang setia kepada janji-Nya menjadi berhala dimana Abraham menaruh hati dan seluruh pengharapannya kepada berkat tersebut. Tentu Allah tidak pernah menginginkan Abraham untuk melihat Ishak lebih penting dari Allah. Menurut A. W. Tozer, Allah begitu peduli dengan kerohanian Abraham sehingga Allah menguji Abraham untuk mengorbankan Ishak. Allah sama sekali tidak cemburu buta kepada Ishak. Allah tidak menginginkan kematian dari Ishak. Allah hanya menginginkan Abraham dan Ishak beriman kepada Allah, bukan beriman kepada berkat Allah itu sendiri.
          Tuhan meminta Abraham untuk mempersembahkan Ishak. Ini adalah ujian apakah Abraham benar-benar masih beriman kepada Tuhan dan rela menyerahkan hal yang paling dia cintai untuk Tuhan. Ternyata Abraham lulus ujian ini. Sebelumnya Abraham adalah seorang yang penuh dengan keraguan, tetapi pada saat ini, di dalam ujian yang paling berat yang pernah Tuhan berikan, Abraham menyatakan diri sebagai seorang yang penuh iman kepada Allah. Dia rela mengorbankan Ishak yang menjadi pengharapannya. Namun itu hanyalah ujian dari Tuhan. Tuhan menghalangi keinginan dari Abraham untuk mengorbankan Ishak. Jauh sebelumnya, ternyata Tuhan sudah menyediakan korban pengganti Ishak.
          Di dalam kisah ini, gambaran Abraham sebagai orang yang beriman sangat kuat. Dia terlihat sebagai orang yang mengikut Tuhan apapun yang menjadi taruhannya. Dia siap mengorbankan apapun bahkan hal yang paling dia nggap berharga demi mengikut Tuhan. Demikianlah setiap orang yang mengikut Tuhan. Seorang yang mengikut Tuhan haruslah mengikut apapun yang menjadi taruhannya. Bukan hanya uang, bukan hanya kekuatan, bahkan perasaan juga harus pertaruhkan kepada Tuhan. Seringkali kita merasa tidak masalah jikalau uang dipersembahkan kepada Tuhan, atau fisik/ energi kita diberikan untuk melayani Tuhan, tetapi sangat sulit bagi kita untuk mengorbankan perasaan kita. Kita tidak mau jikalau dihina, dipermainkan, diolok-olok ketika mengikut Tuhan. Namun, kita tidak bisa memilah-milah, bagian mana dari diri kita yang dipersembahkan kepada Tuhan dan bagian mana yang tidak. Tuhan pasti akan meminta setiap inci kehidupan kita untuk dipersembahkan kepada Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...