Tuesday 5 January 2016

Kejadian 15:1-21 - Abraham, Ketekuan Iman dan Allah yang Menopang Iman Abraham.

Referensi: Kejadian 15:1-21.
          Pada bagian ini, janji Allah kepada Abraham yang sudah dinyatakan pada Kejadian 12 diulang kembali. Allah mengingatkan lagi janji Allah kepada Abraham bahwa keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang besar dan akan menjadi berkat bagi dunia.


          Melalui kisah ini setidaknya ada dua prinsip yang bisa kita pelajari:
1. Bertekun di dalam Iman.
Selama bertahun-tahun Abraham mengikut Tuhan, tetapi tanda-tanda penggenapan janji Tuhan pun belum terlihat sama sekali. Bahkan Abraham telah berpikir bahwa mungkin bukan anak kandungnya yang dimaksudkan oleh Tuhan. Maka dia memilih Eliezer sebagai anak angkat dan akan menurunkan nama keluar Abraham. Pada bagian ini, maka Tuhan kembali berbicara dan mengingatkan tentang janji Allah. Sekali lagi Abraham memperlihatkan bahwa dia benar-benar beriman kepada Tuhan. Abraham percaya dengan janji Tuhan tersebut dan dengan apa yang dilakukan Abraham itu, Tuhan melihat itu adalah sebuah kebenaran. Ini adalah iman yang begitu luar biasa dari Abraham. Tidak pernah terbesit olehnya untuk menyembah allah lain dan meninggalkan seluruh janji-janji Tuhan tersebut. Tidak pernah ada keinginan Abraham untuk menemukan janji dari allah lain yang lebih realistis secara pikiran manusia. Dia percaya bahwa Allah akan menggenapi seluruh rencana yang sudah dijanjikan oleh Tuhan. Bagi Abraham Allah adalah pribadi yang dapat dipercaya meskipun dia hanya melihat sedikit bagian dari janji Allah yang tergenapi. Abraham hanya melihat bahwa dia akhirnya memiliki keturunan yang menjadi cikal bakal bangsa yang besar tersebut, tetapi sama sekali Abraham tidak melihat bangsa yang besar tersebut. Dia hanya menikmati secuil dari janji Tuhan, namun dia tetap percaya bahwa Allah adalah pribadi yang dapat dipercaya. Inilah yang dikatakan oleh Yakobus dengan mengatakan bahwa ujian terhadap iman akan mendatangkan ketekunan. Dari Abraham kita bisa belajar tentang bagaimana untuk menjadi orang yang tekun di dalam iman kepada Allah. Ujian, pencobaan, masalah dan kesulitan yang kita hadapi seharusnya tidak membuat kita mundur dari janji dan kehendak Tuhan terhadap hidup kita.

2. Allah adalah Pribadi Yang Aktif Menolong Iman Umat-Nya.
          Selain itu dalam bagian ini kita juga menemukan sebuah prinsip bahwa Tuhan adalah Tuhan yang senantiasa menolong umat-Nya untuk beriman kepada-Nya. Pada bagian ini Tuhan perlu mengingatkan kembali janji ini kepada Abraham karena mungkin Abraham bisa saja akan mulai meragukan janji Tuhan. Bahkan Allah sendiri berani bersumpah untuk meyakinkan Abraham. Perjanjian ini adalah perjanjian antara Allah dan umat-Nya, namun ketika Allah bersumpah akan menggenapkan perjanjian-Nya maka Allah menempatkan diri lebih rendah dari umat-Nya itu. Hal ini terbukti dengan apa yang dilakukan Allah ketika meminta Abraham memotong binatang menjadi dua bagian dan kemudian Allah melewati potongan binatang tersebut. Artinya Allah bersumpah bahwa Allah akan mengalami nasib yang tragis seperti binatang tersebut jikalau Tuhan tidak menepati janji-Nya. Namun Tuhan tidak meminta Abraham untuk bersumpah dengan cara yang sama. Artinya Allah merendahkan diri-Nya dihadapan Abraham hanya untuk meyakinkan dan menguatkan iman Abraham untuk lebih beriman lagi kepada Allah. Abraham adalah pribadi yang lemah. Dia adalah orang yang juga berdosa. Karena fakta inilah Tuhan rela untuk menolong Abraham untuk tetap beriman kepada Tuhan. Karena itu seharusnya seorang Kristen tidak boleh memiliki keseombongan rohani dan merasa diri sebagai orang yang kuat. Sebaiknya seorang Kristen yang memiliki kerohanian yang baik akan senantiasa berdoa kepada Tuhan, “Tolonglah aku yang tidak beriman ini.”


No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...