Renungan
malam ini masih berkisar tentang Abraham. Dia dalah seorang yang beriman,
raksasa rohani, setiap permasalahan dapat dia lalui, memiliki belas kasihan
yang besar bagi para pendosa, seorang yang mengikut Tuhan apapun yang menjadi
harganya.. Semua gambaran tentang Abraham tersebut adalah benar. Namun Abraham
tidak otomatis menjadi seorang Abraham yang sehebat itu. Dibalik kehebatannya
ada tangan Tuhan yang bekerja. Tuhan memberikan ujian demi ujian kepada
Abraham. Dia mengalami kesulitan yang tidak habis-habisnya demi menumbuhkan
imannya kepada Tuhan: dia harus meninggalkan seluruh kenyamananan hidupnya, dia
harus menghadapi perilaku yang buruk dari Lot, keponakannya sendiri, dia harus
menghadapi Firaun, berperang melawan para raja-raja untuk menolong keluarganya,
istri yang mandul, istri kedua dan anaknya yang menjadi masalah bagi keutuhan
keluarga, selanjutnya Tuhan sendiri meminta Abraham untuk menyembelih Ishak dan
dipersembahkan kepada-Nya. Mungkin kita terlena dengan hasil akhir bahwa
Abraham adalah bapa dari orang beriman, dia memiliki iman yang begitu besar,
namun kita jangan lupa proses yang dilalui Abraham untuk menjadi orang yang
demikian.
Hasil:
Abraham kita inginkan, tapi apakah kita juga siap dengan proses yang dialami
yang diberikan Tuhan untuk memproses Abraham menjadi demikian? Marilah kita
berdoa sebagaimana Bruce Lee pernah katakan, "Jangan memohon untuk tidak
mendapatkan kesulitan, tetapi mohonlah kekuatan untuk menghadapi setiap
kesulitan."
No comments:
Post a Comment