Sunday 10 January 2016

Kejadian 19:1-29 - Sodom Gomora & Lot: Pentingnya Komunitas Yang Sehat.

Referensi: Kejadian 19:1-29.
          Allah mengutus utusannya untuk melihat langsung kondisi Sodom dan Gomora. Ketika berjalan masuk ke kota, maka Lot menghampiri mereka dan menyambut mereka sebagai tamu yang terhormat. Lot duduk di gerbang kota karena Lot adalah petinggi dari kota tersebut. Artinya Lot sudah hidup dan dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat setempat. Immoralitas sexual adalah hal yang lumrah bagi Lot sehingga masyarakat melihat Lot adalah bagian diri mereka dan Lot dianggap bukanlah ancaman sehingga Lot mampu menjadi wakil mereka untuk duduk di gerbang kota, sebagai tua-tua.
          Komunitas yang rusak sungguh menghancurkan kerohanian Lot. Akibat komunitas yang dia pilih tersebut, maka Lot menjadi orang yang jauh dari Tuhan. Beberapa hal yang dialami Lot antara lain:
1.    Lot mencintai orang-orang berdosa, Bahkan Menjadikan mereka anggota keluarga intinya. Lot semakin terpuruk karena kondisi lingkungan yang dia miliki. Tidak hanya keserakahan, tetapi immoralitas sexual, dan keluarganya pun berasal dari Sodom dan Gomora. Istrinya kemungkinan adalah orang Sodom dan Gomora. Bahkan menantunya pun dari kota terkutuk tersebut. Bagi Lot, mencari istri dan calon menantu yang takut akan Tuhan bukanlah hal yang paling utama, yang penting adalah kasih sayang dan hasrat, Sikap seperti ini cara berpikir yang begitu sesat. Ketika seseorang mengambil pasangan yang bukan seiman, atau mengambil anggota keluarga, seperti menantu adalah sedang mengambil bom waktu. Kehancuran dan kehilangan pasti akan terjadi di kemudian hari. Kemalangan pasti akan dihadapi. Hal ini terbukti di dalam waktu kemudian, Lot justru kehilangan istri dan calon menantunya ditelan nafsu dan kehancuran Sodom dan Gomora. Jadi, ketika mencari pasangan, cinta hal yang sangat penting, tetapi cinta bukan hal yang paling utama. Kategori yang tidak bisa dikompromikan adalah calon pasangan kita adalah seorang yang takut akan Tuhan. Jikalau tidak, kita sebenarnya sedang mengambil kehancuran, seperti yang dialami oleh Lot.
2.    Lot menjadi kompromi terhadap dosa-dosa masyarakat. Komunitas yang salah juga membuat Lot menjadi orang yang kompromi terhadap dosa komunitas tersebut. Karena setiap hari Lot mendengar, melihat sendiri immoralitas sexual yang terjadi di kota tersebut, dan Lot menekan hati nuraninya, maka Lot lambat laun menjadi orang yang melihat immoralitas adalah sesuatu yang biasa. Jikalaupun itu dosa, bukanlah dosa yang begitu parah. Karena itu, untuk melindungi para utusan Tuhan, Lot bersedia memberikan kedua putrinya sebagai ganti para tamu tersebut. Ini adalah hal yang gila. Tidak ada orang tua yang waras yang merelakan anak putrinya untuk diperkosa ramai-ramai oleh satu kampung. Tetapi Lot melihat itu bukanlah hal yang gila, justru itu adalah hal yang lumrah terjadi di dalam komunitas.
3.    Lot mencintai kenikmatan dunia. Berkali-kali Tuhan meminta Lot untuk meninggalkan Sodom dan Gomora segera, namun Lot berlambat-lambat. Dia tidak rela kota kenikmatan tersebut dihancurkan karena dia pergi. Lot tahu bahwa Tuhan menunda kehancuran kota-kota tersebut karena ada Lot di sana. Sehingga Lot sangat berat untuk meninggalkan kenikmatan dan kemewahan yang ditawarkan oleh Lot. Yehezkel 16:49 mengatakan bahwa immoralitas sexual hanya satu dari sekian banyak dosa-dosa yang mereka lakukan. Tetapi dosa lain adalah kemewahan dan berkelimpahan yang membuat orang-orang di sana merasa nikmat dan nyaman. Inilah yang membuat Lot berlambat-lambat. Lot berpikir ratusan kali untuk meninggalkan kota kenikmatan tersebut. Apalagi istri Lot yang meskipun sudah meninggalkan kota tersebut, dan ditarik oleh malaikat, namun dia lebih tetap memilih tinggal di sana dan mati bersama kehancuran kota tersebut.


Paulus mengatakan di dalam 1 Kor. 15:33 – “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” Mencari komunitas yang sesuai dengan ajaran-ajaran Tuhan adalah hal yang penting. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang justru terseret kepada kenikmatan dan tawaran dunia sebagaimana yang dialami oleh Lot.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...