Tuesday 25 November 2014

Istana Sederhana untuk Warga Kolong Langit & Pembelajarannya

Istana Sederhana untuk Warga Kolong Langit


Ia bertekad membuat sebuah perumahan yang diperuntukan kalangan menengah ke bawah dengan harga jual sebesar Rp 25 jutaan dan dapat dicicil setiap bulannya sebesar Rp 90 ribu.
Dream - Ada banyak cara yang dilakukan orang untuk menjadikan hidupnya lebih berkualitas. Elang Gumilang merupakan pemuda asal Bogor yang giat dalam bekerja.

Lahir dari keluarga yang berkecukupan tak membuat sosok Elang menjadi pribadi yang manja. Sejak duduk dibangku SMA, Elang mulai berbisnis kecil-kecilan untuk menambah uang saku. Berjualan donat di sekitaran sekolah menjadi pilihannya. Tak disangka hasilnya lumayan.

Lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini sebelumnya juga telah mencoba memasarkan minyak yang juga menjadi bisnis keluarganya. Sebagai seorang pria ia tak merasa malu membawa tas besar yang berisikan minyak goreng.

Tak mau berhenti di situ, Elang mencoba peruntungan di dunia pendidikan dengan membuka jasa les bahasa Inggris. Ketertarikannya pada dunia properti dimulai saat ia bertemu dengan pemulung di jalan saat hendak pulang ke rumah.

Bersama kawan-kawannya Elang mendirikan Elang Group. Ia bertekad membuat sebuah perumahan yang diperuntukkan kalangan menengah ke bawah dengan harga jual sebesar Rp 25 jutaan dan dapat dicicil setiap bulannya sebesar Rp 90 ribu.

Semua unit-unit di perumahannya laku keras. Kini Elang tengah menimati hasil kerja kerasnya dan sudah memiliki 8 perumahan di bawah naungan Elang Group.

sumber: dream.co.id (http://www.dream.co.id/your-story/istana-sederhana-untuk-warga-kolong-langit-istana-sederhana-untuk-warga-kolong-langit-141125d.html)


Artikel ini begitu menggerakkan. Bagaimana mungkin tidak, di dalam artikel ini terdapat sebuah kisah dimana seorang muda yang berbakat dan tampan, tidak hanya ingin mengeruk uang sebanyak-banyakknya dari sekitarnya. Tetapi dia juga ingin menjadikan dirinya sebagai berkat bagi sesama. Dia melakukan sebuah bisnis yang mungkin sangat jarang terpikir di benak orang-orang yang hanya ingin berbisnis untuk menyedot darah orang-orang disekitar mereka dengan sepuasnya. Namun sikap Elang begitu berbeda.

Harus diklarifikasi: penulis bukan sedang mengorek isi hati ataupun motivasi dari tokoh di dalam artikel tersebut. Karena penulis tidak memiliki kapasitas yang hanya dimiliki oleh Tuhan semata. Namun, penulis hanya menginginkan kita melihat perbuatan atau eksternal dari tokoh tersebut. Secara eksternal, kita bisa melihat dia melakukan sebuah pekerjaan yang memberikan kehidupan yang lebih layak kepada orang yang selama ini kurang mendapatkan fasilitas hidup yang layak hanya karena mereka tidak terlalu mendapatkan berkat atau keuntungan di dalam aspek ekonomi.

Sebagai sesama umat manusia, saudara-saudara kita yang kurang beruntung di dalam aspek ekonomi harus menjadi perhatian kita. Mengapa? 
  1. Manusia adalah makhluk sosial. Karena kita adalah manusia yang tercipta bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga makhluk komunal dimana kita diminta bukan hanya mendapatkan berkat atau keuntungan dari yang lain, tetapi juga kita menjadi berkat bagi yang lain. 
  2. Sebagian dari mereka menjadi orang miskin, bukan karena dosa atau kesalahan mereka: malas, tidak mau berusaha, dll. Tetapi mereka menjadi orang yang demikian karena mereka tidak mendapatkan kesempatan seperti yang dimiliki orang yang lain, yang akhirnya membawa mereka kepada perangkap kehidupan yang memiliki siklus miskin kepada miskin. Perputaran itu tidak terhenti dan mereka tidak dapat keluar. Ada juga yang mereka menjadi orang miskin karena ketidakadilan sosial yang dilakukan: terjebak oleh lintah darah, prokduksi mereka dihargai dengan biaya yang kecil.
  3. Konsep commonwealth. Konsep kesejahteraan bersama merupakan sebuah tugas dari semua umat manusia. Karena sejak semua dunia diciptakan, dunia diciptakan baik adanya, manusia berkecukupan bahkan berkelimpahan dan tidak ada yang mengalami kemiskinan ataupun kekurangan. Jadi, kemiskinan tidak ada di dalam konsep penciptaan, karena itu yang menjadi tugas kita sebagai seorang manusia adalah memerangi kemiskinan dan berjuang untuk kesejahteraan bersama. Saya bukan sedang mengatakan bahwa setiap orang yang sedang miskin saat ini sedang terpuruk atas kesalahan atau dosa mereka, meskipun kemiskinan adalah efek dari kesalahan ataupun dosa manusia. Sebagaimana penulis sebutkan mungkin saja kondisi ataupun ketidakadilan (dosa/ kesalahan) dari orang lain yang membuat mereka demikian.
Marilah kita berjuang bersama-sama untuk menjadi berkat bagi sesama kita, khususnya yang ditekankan dari artikel ini adalah menjadi berkat bagi orang-orang yang membutuhkan, orang yang teraniaya, dan orang-orang yang mendapatkan ketidakadilan. 

Akhir kata, 
"BERBAHAGIALAH YANG MURAH HATI. KARENA MEREKA AKAN MENDAPATKAN KEMURAHAN"


No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...