Sunday 29 March 2015

REMBRANDT THE SACRIFICE OF ISAAC

REMBRANDT THE SACRIFICE OF ISAAC




Lukisan Rembrandt tentang The Sacrificial of Isaac cukup unik dibandingkan lukisan yang dibuat oleh Caravaggio dan Pieter Lastmann, guru dari Rembrandt. Di dalam lukisannya, Rembrandt menggambarkan Abraham langsung melepaskan pisau yang dia pegang karena dia mendengar perkataan dari Allah untuk tidak membunuh Ishak. 
Kemudian Abraham menutup wajah Ishak dengan tangan kirinya sembari memegang pisau. Ada dua point dari gambaran ini:
1. Abraham tidak ingin anaknya melihat bahwa ayahnya sendiri menghempaskan pisau ke arahnya dan menghabisi nyawanya. Ini merupakan hal yang mungkin sangat memalukan bagi Abraham karena seharusnya seorang ayah melindungi nyawa anaknya tetapi sekarang dia harus mencabut nyawa anaknya. 
2. Abraham tidak sanggup untuk membunuh anaknya jikalau dia dan anaknya saling bertatapan. Di dalam kisah Al-Quran, Abraham tidak sanggup untuk membunuh anak yang dia korbankan karena dia dan anaknya bertatapan.

Jikalau dilihat lebih teliti, maka di dalam lukisan tersebut, Abraham mengeluarkan air mata. Air mata tersebut adalah air mata compassion dari Abraham kepada Ishak yang diinginkan oleh Allah untuk menjadi korban. Di dalam tradisi Yahudi diceritakan bahwa ketika Abraham mengikat Ishak dan meletakkannya di atas batu, maka Ishak langsung menangis dan ketakutan, melihat hal tersebut, Abraham mengalami kesedihan yang begitu mendalam.
 Namun, ketaatan Abraham terhadap harus dijalankan with all cost bahkan harus menyerahkan apa yang paling berharga bahkan harus melukai hatinya yang paling dalam. Hal ini berbeda dengan gambaran yang ditekankan oleh Caravaggio. Caravaggio lebih menggambarkan Abraham sebagai seorang yang tegas dan begitu kokoh di dalam menjalankan perintah Allah. Terlihat wajah Ishak dipenuhi dengan terror. Di dalam gambaran itu diperlihatkan bahwa Abraham ingin mengabaikan perintah dari malaikat, karena Allah memerintahkan untuk melakukannya dan harus ditaati dengan mantap. 

Caravaggio ingin memberikan pesan bahwa seringkali perintah Tuhan menuntut harga yang harus kita bayar. Perintah tersebut mungkin melukai hati, mengorbankan apa yang paling kita cintai, namun itu merupakan sebuah hal yang sangat manusiawi ketika dialami. Namun ketaatan adalah ketaatan, Allah menginginkan ketaatan lebih daripada apapun yang kita rasakan. 

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...