Monday 11 May 2015

ARSITEKTUR KLASIK YUNANI KUNO - Teater Epidaurus

Teater Yunani Kuno Epidaurus. Tidak diragukan lagi, arsitektur yang satu ini merupakan Teater peninggalan Yunani Kuno terbaik secara kondisi, akustik, dan kesimetrisannya. Teater ini dibuat sekitar abad IV SM di Epidaurus, desa kecil di sekitar Korintus. Teater ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat seni tetapi juga berfungsi sebagai tempat ibadah untuk menyembah dewa kesembuhan, Asklepios. Arsitek dari bangunan ini adalah Polykleitos muda, seorang arsitek dan pemahat ternama dari kota Argos. 

Kehebatan akustik teater ini terbukti karena ketika seorang aktor atau penyanyi mengeluarkan suara, maka seluruh pendengar, sekitar 15.000 dari depan sampai belakang mendengar dengan jelas suara tersebut. Karena itu, meskipun teater milik Romawi lebih besar dan megah, tetap saja tidak bisa menandingi keindahan dan kesempurnaan akustik dari teater Epidaurus ini. Menurut Profesor Arkeologi S. E. E. Lakovidis suara terkecil dari hembusan nafas atau koyakan kertas dapat didengar sama jelasnya dari kursi paling depan sampai kursi paling belakang. 

Teater ini telah tertimbun begitu lama di tengah hutan pohon zaitun di atas sebuah bukit. Teater ini ditemukan kembali oleh seorang arkolog, Panagis Kavadias, pada abad 19. Setelah dia membaca catatan Pausanian, seorang pengembara dan ahli geografi asal Yunani, yang hidup pada abad II M, Panagis percaya bahwa di bukit tersebut menyimpan sebuah rahasia yang besar dan jikalau dia menggali bukit tersebut pasti dia akan menemukan sebuah teater yang luar biasa yang diceritakan oleh Pausanian tersebut. Keberanian dan rasa percaya diri  tersebut terbukti ketika dia menemukan Teater Epidaurus tersebut pada musim spring 1881 setelah bekerja keras selama 6 tahun. 


No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...