Thursday 7 May 2015

ARSITEKTUR KLASIK - YUNANI KUNO: Erechtheion

Erechtheion adalah kuil kuno yang berada di sisi Utara, Arkopolis, Yunani. Tanah dimana Erechtheion ini didirikan dianggap sebagai tempat yang paling suci dari seluruh wilayah Akropolis. Meskipun didedikasikan kepada banyak dewa dan pahlawan, namun kuil ini terutama didedikasikan kepada Athena dan Poseidon. Bagian timur dari kuil ini didedikasikan untuk dewi Athena; bagian barat didedikasikan bagi pahlawan lokal seperti Boutes, Hephaistos, para dewa, dan pahlawan lainnya.

Kuil ini dibangun sekitar tahun 400’an SM. Nama kuil ini diambil dari nama pahlawan Athena, Erichthonius yang adalah pemimpin Athena di permulaan, yang dipercaya lahir dari tanah dan dibesarkan oleh dewi Athena. Arsitek dari Erechtheion adalah Phidias yang mendapatkan predikat sebagai pemahat terbesar di zaman Yunani Klasik. Bangunan ini dibangun pada masa-masa peperangan Athena. Di dalam peperangan tersebut Athena berkali-kali mengalami kekalahan, mengalami pemberontakan yang bertubi-tubi, sistem demokrasi yang beralih menjadi obligarki. Setelah bangunan ini selesai, tiga tahun kemudian Athena dikuasai oleh Spartan. Jadi, kuil ini merupakan saksi bisu dari kejadian-kejadian dramatis yang dialami oleh Athena.

Erechtheion adalah sebuah gambaran kematangan kebudayaan Athena, khususnya dalam bidang seni. Bangunan ini adalah bangunan yang begitu kompleks yang mengakomodasi tanah yang tidak rata dan dibuat dari marmer yang berasal dari gunung Pentelicus. Erechtheion memiliki dua serambi. Atap serambi utara ditopang oleh enam pilar dimana di lantainya, orang-orang Athena menandai bekas petir yang dikirim oleh Zeus untuk membunuh raja legendaris dari Athena: Erectheus. Pada serambi timur, yang mana merupakan bagian yang paling terkenal, atapnya ditopang oleh enam tiang berbentuk gadis yang dinamai Caryatids. Dibawahnya terletak kuburan dari raja legendaris lainnya: Kekrops.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...