Referensi: Kejadian 41
Yusuf merupakan anak
kesayangan dari Yakub. Dia adalah seorang yang takut akan Tuhan sejak dari
kecil. Berbeda dengan kakak-kakaknya, Yusuf adalah seorang yang mendedikasikan
hati dan seluruh tindak tanduknya kepada Tuhan. Berbeda dengan para
pendahulunya seperti Abraham, Ishak, dan Yakub, Yusuf adalah salah seorang
tokok yang sangat sulit untuk ditemukan kecacatannya. Jikalau Abraham, Ishak,
dan Yakub adalah orang-orang yang suka berbohong, tidak demikian dengan Yusuf.
Dia seorang yang benar-benar takut melukai hati Tuhan.
Yusuf juga
berkomunikasi secara intim dengan cara yang berbeda dari Abraham. Abraham
berbicara langsung kepada Tuhan dan Abraham menyaksikan hal-hal yang
spektakuler dihadapan Tuhan; jikalau Yakub berkomunikasi dengan Tuhan dengan
cara-cara yang misterius seperti pergulatan bersama Allah dan melihat malaikat
di dalam kejadian yang spektakuler, maka Yusuf berkomunikasi secara intim
bersama Tuhan hanya melalui mimpi. Yusuf tidak pernah mendengarkan Tuhan
berbicara, namun satu hal yang pasti Yusuf senantiasa berkomunikasi secara
intim dengan Allah melalui mimpi. Inilah yang disadari oleh Yusuf sehingga dia
menggunakan seluruh kemampuan tafsir mimpi nya yang luar biasa untuk melayani
Tuhan. Dari kisah ini kita mendapatkan satu point: bahwa Allah berbicara dan
menyatakan kehendaknya kepada setiap orang dengan cara yang seringkali tidak
sama. Harusnya ini membawa kita untuk mengerti bahwa kita dipanggil untuk
menjadi diri kita sendiri dan Tuhan menyatakan kehendak-Nya dan membentuk kita
melalui cara yang berbeda-beda. Karena itu tidak perlu kita ingin untuk menjadi
orang lain dan ingin mengerti kehendak Allah dengan Tuhan dengan cara yang
sama. Misalkan contoh lain: Gideon. Gideon mengerti kehendak Tuhan dengan tanda
yang menggunakan air dan daun. Kita hidup untuk mengerti kehendak Allah
seharusnya menjadi diri kita sendiri, bukan ini mencontoh atau meniru
pergumulan orang lain.
No comments:
Post a Comment