Friday 26 June 2015

Pentingnya Mengakui Dosa Dihadapan Allah dan Sesama.



Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yoh. 1:9 )

Setiap manusia adalah manusia yang berdosa. Termasuk manusia Kristen adalah manusia yang rusak secara total (total depravitiy) artinya manusia mengalami keberdosaan di dalam setiap aspek hidupnya. Sehingga tidak mungkin orang Kristen menjadi orang yang tidak berdosa dan tanpa cacat cela. Maka salah satu kewajiban kerohanian orang Kristen adalah mengakui dosa-dosa dihadapan Allah. Ini adalah perintah dari pada Alkitab.

Seringkali di dalam kehidupan kita, ketika melakukan kesalahan maka yang kita persalahkan hanyalah pembimbing kita yang tidak peduli dengan kehidupan kita, orang-orang disekitar kita atau yang lainnya. Tapi kita lupa salah satu penyebab kita melakukan dosa adalah diri kita sendiri. Yang memutuskan diri kita untuk melakukan dosa atau tidak adalah diri kita meskipun bahan-bahan untuk melakukan dosa tersebut juga dipengaruhi dari yang lain, tetapi hal-hal yang ada di luar kita tersebut tidak pernah bisa memaksa kita untuk melakukan dosa, mereka hanya menyediakan bahan untuk kita melakukan dosa.
Jadi, menurut Alkitab kewajiban kita adalah mengakui dosa dan kesalahan kita dihadapan Allah.
Bagaimana seorang Kristen mengakui kesalahannya? Untuk mengerti lebih jelas mari kita melihat kata “mengakui” di dalam bahasa aslinya. Di dalam bahasa aslinya, mengakui berasal dari kata: μολογω homologeo. Kata tersebut berarti:
1.    not to refuse: to admit or declare one's self guilty of what one is accused – ketika kita melakukan dosa, maka kita tidak boleh menyangkali dosa-dosa yang telah kita lakukan. Salah satu kebiasaan manusia ketika mereka melakukan kesalahan adalah tidak mengakui dan menggunakan seribu satu macam alasan untuk mengelabui orang lain. Kita mempersalahkan orang lain, kita mempersalahkan keadaan, dan segala macam alasan. Namun sebenarnya yang melakukan dosa adalah kita. Dari pengertian ini kita bisa mengerti bahwa ketika kita berdosa maka kita tidak boleh menolak mengakui keberdosaan kita.
2.     speak out freely: ketika kita melakukan dosa maka kita harus mengakuinya dengan bebas atau leluasa dihadapan Tuhan dan di hadapan orang yang kita bersalah. Bukan karena kita bangga untuk mengakui dosa-dosa kita tersebut, tetapi karena kita tahu bahwa Tuhan yang berjanji untuk mengampuni kita karena dia adalah Allah yang adil. Tuhan berjanji akan mengampuni kita ketika kita mengakui dosa-dosa kita.
3.    celebrate/ praise: apa maksud dari kata memuji di sini? Kita bukan memuji dosa-dosa kita, tetapi ini adalah sebuah pujian yang berasal dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Memuji berarti menghormati keberanian seseorang yang mengakui kesalahannya. Memuji berarti memiliki unsur penerimaan. Seringkali orang lain sulit untuk mengakui dosa-dosa mereka karena seringkali kita sebagai saudara seiman tidak bisa menerima, tidak bisa memuji keberanian orang-orang yang mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Tuhan dan jemaat Tuhan. Sehingga orang sedemikian mungkin menutupi seluruh dosa-dosa mereka supaya diterima oleh jemaat. Akhirnya gereja penuh dengan kemunafikan? Mengapa? Karena tidak pernah ada celebration terhadap pengakuan dosa dari orang lain. Gereja seringkali menjadi tempat penghakiman yang paling kejam. Tempat penghakiman yang paling kejam seringkali bukan di pengadilan, tetapi di gereja.

Dengan demikian kita harus melihat bahwa ketika kita melakukan dosa, maka kewajiban kita yang melakukan dosa adalah mengakui di hadapan Allah dan dihadapan orang yang kita lakukan kesalahan; dan juga kewajiban dari gereja adalah menerima dan menghormati orang yang mengakui kesalahannya, bukan karena kompromi dengan dosa-dosanya, tetapi karena kita harus mengasihi dia, orang yang berdosa.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...