Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yoh. 1:9 )
Setiap manusia adalah manusia yang berdosa. Termasuk
manusia Kristen adalah manusia yang rusak secara total (total depravitiy) artinya manusia mengalami keberdosaan di dalam
setiap aspek hidupnya. Sehingga tidak mungkin orang Kristen menjadi orang yang
tidak berdosa dan tanpa cacat cela. Maka salah satu kewajiban kerohanian orang
Kristen adalah mengakui dosa-dosa dihadapan Allah. Ini adalah perintah dari
pada Alkitab.
Seringkali di dalam kehidupan kita, ketika melakukan
kesalahan maka yang kita persalahkan hanyalah pembimbing kita yang tidak peduli
dengan kehidupan kita, orang-orang disekitar kita atau yang lainnya. Tapi kita
lupa salah satu penyebab kita melakukan dosa adalah diri kita sendiri. Yang
memutuskan diri kita untuk melakukan dosa atau tidak adalah diri kita meskipun
bahan-bahan untuk melakukan dosa tersebut juga dipengaruhi dari yang lain,
tetapi hal-hal yang ada di luar kita tersebut tidak pernah bisa memaksa kita
untuk melakukan dosa, mereka hanya menyediakan bahan untuk kita melakukan dosa.
Jadi, menurut Alkitab kewajiban kita adalah mengakui dosa
dan kesalahan kita dihadapan Allah.
Bagaimana seorang Kristen mengakui kesalahannya? Untuk
mengerti lebih jelas mari kita melihat kata “mengakui” di dalam bahasa aslinya.
Di dalam bahasa aslinya, mengakui berasal dari kata: ὁμολογέω – homologeo. Kata
tersebut berarti:
1.
not to refuse: to admit or
declare one's self guilty of what one is accused – ketika kita
melakukan dosa, maka kita tidak boleh menyangkali dosa-dosa yang telah kita
lakukan. Salah satu kebiasaan manusia ketika mereka melakukan kesalahan adalah tidak
mengakui dan menggunakan seribu satu macam alasan untuk mengelabui orang lain. Kita
mempersalahkan orang lain, kita mempersalahkan keadaan, dan segala macam
alasan. Namun sebenarnya yang melakukan dosa adalah kita. Dari pengertian ini
kita bisa mengerti bahwa ketika kita berdosa maka kita tidak boleh menolak
mengakui keberdosaan kita.
2. speak out
freely: ketika kita
melakukan dosa maka kita harus mengakuinya dengan bebas atau leluasa dihadapan
Tuhan dan di hadapan orang yang kita bersalah. Bukan karena kita bangga untuk
mengakui dosa-dosa kita tersebut, tetapi karena kita tahu bahwa Tuhan yang
berjanji untuk mengampuni kita karena dia adalah Allah yang adil. Tuhan
berjanji akan mengampuni kita ketika kita mengakui dosa-dosa kita.
3.
celebrate/ praise: apa maksud
dari kata memuji di sini? Kita bukan memuji dosa-dosa kita, tetapi ini adalah
sebuah pujian yang berasal dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Memuji berarti
menghormati keberanian seseorang yang mengakui kesalahannya. Memuji berarti
memiliki unsur penerimaan. Seringkali orang lain sulit untuk mengakui dosa-dosa
mereka karena seringkali kita sebagai saudara seiman tidak bisa menerima, tidak
bisa memuji keberanian orang-orang yang mengakui dosa-dosa mereka di hadapan Tuhan
dan jemaat Tuhan. Sehingga orang sedemikian mungkin menutupi seluruh dosa-dosa
mereka supaya diterima oleh jemaat. Akhirnya gereja penuh dengan kemunafikan? Mengapa?
Karena tidak pernah ada celebration
terhadap pengakuan dosa dari orang lain. Gereja seringkali menjadi tempat
penghakiman yang paling kejam. Tempat penghakiman yang paling kejam seringkali
bukan di pengadilan, tetapi di gereja.
Dengan demikian kita harus
melihat bahwa ketika kita melakukan dosa, maka kewajiban kita yang melakukan
dosa adalah mengakui di hadapan Allah dan dihadapan orang yang kita lakukan
kesalahan; dan juga kewajiban dari gereja adalah menerima dan menghormati orang
yang mengakui kesalahannya, bukan karena kompromi dengan dosa-dosanya, tetapi
karena kita harus mengasihi dia, orang yang berdosa.
No comments:
Post a Comment