Thursday 23 April 2015

ARSITEKTUR MESIR KUNO: SPHINX


Arsitektur lainnya dari Mesir Kuno adalah Sphinx. Sphinx adalah gambaran makhluk mistis yang memiliki tubuh singa dan kepala manusia, yaitu raja. Singa menggambarkan kekuatan; manusia atau raja menggambarkan kebijaksanaan. Di dalam tradisi Yunani Sphinx ini tidak hanya memiliki tubuh singa dan kepala manusia tetapi juga memiliki sayap raksasa, yang kemungkinan adalah sayap elang. Tidak seperti kepercayaan Yunani dimana Sphinx adalah sebuah makhluk raksasa yang akan membunuh dan memakan setiap orang yang tidak bisa menjawab teka-teki yang diberikannya, Mesir percaya bahwa Sphinx adalah sebuah makhluk yang penuh kemurahan dan kelembutan, tetapi memiliki kekuatan yang begitu dahsyat sebagaimana yang dipercaya juga oleh Yunani. Menurut seorang sejarahwan modern, Susan Wise Bauer di dalam bukunya Sejarah Dunia Kuno, Sphinx juga bisa dimaknai dengan cara lain. Sphinx adalah perpaduan dari tiga makhluk: singa, elang, dan manusia. Singa diidentifikasikan dengan matahari yaitu Dewa Ra dan padanannya dewa Amon; elang diidentifikasikan dengan Horus. Dengan menambahkan wajahnya pada kedua dewa tersebut sebenarnya Firaun yang membuat Sphinx tersebut sedang mengklaim identitas dari kedua dewa tersebut. Teori Susan tersebut juga cukup masuk akal karena di dalam kata aslinya (Mesir) sendiri, Sphinx berarti gambar yang hidup. Jadi, Firuan tersebut ingin mengatakan bahwa Dia adalah gambar atau utusan dari Dewa Horus dan Amon-Ra yang ada di dalam dunia yang sedang hidup bersama-sama dengan manusia.

Sphinx yang terbesar dan paling terkenal ditemukan di Giza yang berdekatan dengan Piramida-Piramida Raksasa Giza. Sphinx ini dianggap oleh para ahli adalah milik dari Firaun Khafre (Chepren), anak dari Firaun Khufu (Cheops). Wajah yang terdapat pada Sphinx tersebut adalah wajah dari Firaun Khafre sendiri. Sphinx ini dibangun sekitar 2558 SM.

Great Sphinx of Giza
source: http://hqworld.net/gallery/details.php?image_id=2654&sessionid=7ae409375ffdf1775656b4550a4b7965
 
Sangat disayangkan, keindahan Sphinx ini sedikit berkurang karena hidungnya yang rusak. Menurut sumber guardians.net, hidung Sphinx hancur karena menjadi target latihan dari tentara Turki ketika pada era Kerajaan Turki berkuasa. Jadi menurut sumber ini kepercayaan bahwa Napoleon yang menghancurkan hidung Sphinx adalah sebuah kekeliruan karena jauh sebelum Napoleon tiba di Mesir, hidup Sphinx sudah lama hancur. Selain hidung, kaki dan tangan Sphinx juga masih dalam tahapan renovasi karena kerusakan yang terjadi.

Ditengah-tengah tangan dari Sphinx adalah sesuatu yang disebut sebagai “Dream Stela” yang terpahat sebuah kisah tentang Thutmosis IV (1400’an SM) yang beristirahat setelah kelelahan berburu. Dia beristirahat di dekat Sphinx yang tertimbun oleh pasir sampai pada bagian leher. Ketika dia tertidur, Thutmosis bermimpi bahwa Sphinx berbicara kepadanya dan berjanji jikalau dia menyelamatkan Sphinx tersebut dari pasir, maka Thutmmosis akan ditetapkan oleh Sphinx menjadi Firaun bagi Mesir. Tetapi para ahli melihat bahwa ini hanyalah propaganda dari Thutmosis untuk melegitimasi kekuasaannya sebagai raja karena kekuasaannya ditetapkan oleh dewa sendiri, yaitu Sphinx.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...