Tuesday 7 April 2015

Jeremiah Lamenting the destruction of Jerusalem - Rembrandt Van Rihn


Lukisan ini adalah lukisan Rembrandt yang terbaik selama Rembrandt ada di Leiden. Lukisan ini selama bertahun-tahun mengalami kesalahan identifikasi dan akhirnya ditemukan bahwa lukisan ini berbicara tentang Yeremia yang sedang meratap tentang kehancuran dari ibu kota Yehuda: Yerusalem karena penyerangan yang akan dilakukan oleh Nebukadnezar (Yer. 32-33).
Di sebelah kiri bawah, ada orang yang sangat jauh sedang menutup  wajahnya dan matanya adalah raja Zedekia yang tidak tahan ketika melihat kehancuran Yerusalem dan kerajaan Yehuda dan tidak tahan melihat sendiri anak-anaknya dibunuh dan setelah semua kejadian itu matanya dibutakan (2 Raj. 25:7).
Di sebelah kiri atas, ada sebuah bangunan yang terbakar. Itu adalah bait Allah Salomo.
Pose dari Yeremia adalah sebuah lambang keadaan melankolis: sikut tangan diletakkan di atas sebuah buku yang bertuliskan Alkitab (Bibel). Buku ini adalah buku ratapan yang dia tulis sendiri.
Yeremia adalah nabi yang memiliki pelayanan yang begitu sulit. Meskipun dia adalah seorang nabi yang setia, namun dia mendapatkan begitu banyak perlawanan dan penghinaan. Dia memberitakan tentang kehendak Allah, namun seolah-olah dia berbicara kepada orang yang tuli. Sehingga karena kebebalan orang-orang Yehuda, maka penghukuman datang kepada mereka. Hal ini begitu menyedihkan bagi Yeremia karena dia bukan hanya menubuatkan tentang kehancuran tersebut, tetapi melihat sendiri kehancuran yang dia nubuatkan tersebut.

Pose Yeremia ini juga mewakili isi hati Allah yang begitu sedih melihat keadaan umat-Nya. Allah begitu berbelaskasihn kepada umat-Nya. Dia dalam sejarah, berkali-kali Allah memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk hidup benar dan menyembah Allah, namun mereka senantiasa jauh dari Allah. Kesulitan demi kesulitan datang menimpa mereka adalah karena dosa mereka. Allah senantiasa menolong mereka di dalam kesulitan mereka, bahkan pada puncaknya, Dia merelakan Anak-Nya yang tunggal untuk menggantikan dosa-dosa mereka, namun hati mereka tetap bebal dan dingin. Yesus mengatakan "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. (Mat 23:37). Inilah kesedihan dari Allah yang juga diwakili oleh pose dari Yeremia ketika dia melihat sendiri nubuat yang dinyatakan Allah kepadanya. Penghukuman itu datang juga karena kebebalan mereka dan hati yang dingin terhadap Allah dan Penyelemat mereka.

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...