Behind Enemy Lines adalah sebuah film yang dirilis
pada tahun 2001 yang dibintangi oleh Owen Wilson, yang di dalam film tersebut
memerankan tokoh yang bernama Burnett. Kisah ini diinsiprasikan oleh kisah
nyata pilot US Air Force, Scott Francis O’Grady. Film tersebut menceritakan
seorang navigator pilot yang bertugas bersama seorang pilot untuk mengambil
gambar tentang keadaan Bosnia yang sedang mengalami perang saudara. Untuk mendapatkan
foto yang lebih jelas, maka Burnett meminta sang pilot untuk lebih dekat ke
lokasi. Mereka tidak sadar bahwa lokasi itu adalah ladang pembantaian yang
dilakukan oleh tentara Bosnia. Untuk menutupi hal tersebut, maka pesawat
tersebut ditembak oleh tentara Bosnia. Beruntung kedua awak pesawat tersebut
sempat melontarkan kursi mereka dan menggunakan terjun payung. Hal tersebut
dilihat oleh tentara Bosnia dan mulai memburu mereka. Singkat cerita, sang
pilot ditemukan dan dieksekusi oleh tentara Bosnia. Disinilah mulai kisah sang
navigator, Burnett yang berjuang untuk mempertahankan kehidupannya.
Kesetiakawanan merupakan hal yang sangat diharapkan
oleh seseorang ketika menghadapi “musuh”: kesulitan ataupun masalah yang
terjadi did alam kehidupannya. Dalam kondisi tersebut seorang yang merasa
memiliki seorang sahabat akan mengharapkan sahabatnya untuk hadir dan siap
berkorban bagi dirinya. Film ini merupakan film yang menekankan jiwa kesetiakawanan
dari kesatuan US Navy. Ketika pilot diinterogasi oleh komandan tentara Bosnia
mengenai keberadaan rekannya, maka sang pilot siap untuk menerima konsekuensi
yang ada dan mengatakan bahwa dia hanya sendirian saja. Dia berusaha untuk
melindungi temannya agar tidak mengalami kesulitan seperti yang dia hadapi.
Karena pengakuan tersebut, maka pilot tersebut dieksekusi di tempat. Hal ini
kontras dengan kisah dari dua tentara Bosnia yang ditugasi untuk mengejar
Burnett. Ketika salah satu menginjak ranjau maka tentara yang lain mengorbankan
tentara tersebut agar tetap bertahan.
Tidak hanya sang pilot, Laksamana yang memimpin
kesatuan dimana Burnett berada juga memperlihatkan jiwa kesetiakawanan terhadap
anggota kesatuannya. Dia berjuang dengan keras untuk menyelamatkan anak
buahnya. Bahkan ketika diancam jikalau dia tetap ingin menyelamatkan anggotanya
tersebut, maka dia akan kehilangan komando nya terhadap kesutuan tersebut. Tetapi
dia tetap bersikeras untuk berjuang sedapat mungkin untuk menyelamatkan
anggotanya tersebut apapun yang menjadi risikonya. Ini adalah jiwa yang selfless yang dimiliki oleh seorang bos.
Bahkan dia sendiri yang memimpin pasukan penyelamat dan bersedia masuk ke area
peperangan yang terjadi. Dia tidak hanya selfless
tetapi juga bersedia berkorban bagi anak buahnya. Dari karakter ini kita bisa
belajar salah satu karakter seorang pemimpin yang baik adalah rela untuk
melindungi dan berkorban bagi bawahan atau anak buahnya. Seorang bos tidak
hanya meminta anak buah berkorban untuk dirinya tetapi dia juga siap untuk
berkorban untuk anak buahnya. Dia rela melindungi anak buah ketika mengalami kesulitan.
Di dalam akhir kisah film tersebut, setelah berhasil menolong Burnett, sang
Laksamana tetap kehilangan komando terhadap kesatuan tersebut. Namun dia berjalan
meninggalkan kapal induk dengan bangga dan mendapatkan penghormatan oleh
seluruh anak buahnya.
Apakah kita sudah menjadi seorang sahabat yang setia
dan rela berkorban, apakah kita sudah menjadi seorang pemimpin yang siap untuk
melindungi anak buah kita ketika mengalami kesulitan? Ataukah kita menjadi
seorang sahabat atau seorang pemimpin yang melulu tanpa henti mengorbankan sahabat
atau anak buah kita demi kepentingan atau keamanan diri kita?
No comments:
Post a Comment