Thursday 13 August 2015

Behind Enemy Lines: Sebuah Pesan Kesetiakawanan

Behind Enemy Lines adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 2001 yang dibintangi oleh Owen Wilson, yang di dalam film tersebut memerankan tokoh yang bernama Burnett. Kisah ini diinsiprasikan oleh kisah nyata pilot US Air Force, Scott Francis O’Grady. Film tersebut menceritakan seorang navigator pilot yang bertugas bersama seorang pilot untuk mengambil gambar tentang keadaan Bosnia yang sedang mengalami perang saudara. Untuk mendapatkan foto yang lebih jelas, maka Burnett meminta sang pilot untuk lebih dekat ke lokasi. Mereka tidak sadar bahwa lokasi itu adalah ladang pembantaian yang dilakukan oleh tentara Bosnia. Untuk menutupi hal tersebut, maka pesawat tersebut ditembak oleh tentara Bosnia. Beruntung kedua awak pesawat tersebut sempat melontarkan kursi mereka dan menggunakan terjun payung. Hal tersebut dilihat oleh tentara Bosnia dan mulai memburu mereka. Singkat cerita, sang pilot ditemukan dan dieksekusi oleh tentara Bosnia. Disinilah mulai kisah sang navigator, Burnett yang berjuang untuk mempertahankan kehidupannya.
Kesetiakawanan merupakan hal yang sangat diharapkan oleh seseorang ketika menghadapi “musuh”: kesulitan ataupun masalah yang terjadi did alam kehidupannya. Dalam kondisi tersebut seorang yang merasa memiliki seorang sahabat akan mengharapkan sahabatnya untuk hadir dan siap berkorban bagi dirinya. Film ini merupakan film yang menekankan jiwa kesetiakawanan dari kesatuan US Navy. Ketika pilot diinterogasi oleh komandan tentara Bosnia mengenai keberadaan rekannya, maka sang pilot siap untuk menerima konsekuensi yang ada dan mengatakan bahwa dia hanya sendirian saja. Dia berusaha untuk melindungi temannya agar tidak mengalami kesulitan seperti yang dia hadapi. Karena pengakuan tersebut, maka pilot tersebut dieksekusi di tempat. Hal ini kontras dengan kisah dari dua tentara Bosnia yang ditugasi untuk mengejar Burnett. Ketika salah satu menginjak ranjau maka tentara yang lain mengorbankan tentara tersebut agar tetap bertahan.
Tidak hanya sang pilot, Laksamana yang memimpin kesatuan dimana Burnett berada juga memperlihatkan jiwa kesetiakawanan terhadap anggota kesatuannya. Dia berjuang dengan keras untuk menyelamatkan anak buahnya. Bahkan ketika diancam jikalau dia tetap ingin menyelamatkan anggotanya tersebut, maka dia akan kehilangan komando nya terhadap kesutuan tersebut. Tetapi dia tetap bersikeras untuk berjuang sedapat mungkin untuk menyelamatkan anggotanya tersebut apapun yang menjadi risikonya. Ini adalah jiwa yang selfless yang dimiliki oleh seorang bos. Bahkan dia sendiri yang memimpin pasukan penyelamat dan bersedia masuk ke area peperangan yang terjadi. Dia tidak hanya selfless tetapi juga bersedia berkorban bagi anak buahnya. Dari karakter ini kita bisa belajar salah satu karakter seorang pemimpin yang baik adalah rela untuk melindungi dan berkorban bagi bawahan atau anak buahnya. Seorang bos tidak hanya meminta anak buah berkorban untuk dirinya tetapi dia juga siap untuk berkorban untuk anak buahnya. Dia rela melindungi anak buah ketika mengalami kesulitan. Di dalam akhir kisah film tersebut, setelah berhasil menolong Burnett, sang Laksamana tetap kehilangan komando terhadap kesatuan tersebut. Namun dia berjalan meninggalkan kapal induk dengan bangga dan mendapatkan penghormatan oleh seluruh anak buahnya.
Apakah kita sudah menjadi seorang sahabat yang setia dan rela berkorban, apakah kita sudah menjadi seorang pemimpin yang siap untuk melindungi anak buah kita ketika mengalami kesulitan? Ataukah kita menjadi seorang sahabat atau seorang pemimpin yang melulu tanpa henti mengorbankan sahabat atau anak buah kita demi kepentingan atau keamanan diri kita?

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...