Tuesday 11 August 2015

Dua Prinsip Persahabatan Menurut Raja Sulaiman



Di dalam Kitab Suci Nasrani, ditemukan satu perkataan dari Raja Sulaiman tentang persahabatan, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Ini merupakan prinsip yang penting di dalam menjalin suatu persahabatan. Pada saat sekarang ini begitu banyak orang yang begitu mengagung-agungkan konsep tentang persahabatan dengan unsur-unsur loyalitas, kebahagiaan, dan lain sebagainya, tetapi prinsip tersebut adalah sesuatu yang jauh panggang dari daging. Persahabatan sekarang hanya menekankan unsur kesenangan, kebahagiaan, haa…haa.. hii.. hii.. di dalam pertemuan yang biasa disebut dengan kopi darat.
Begitu banyak komunitas yang menjamur saat ini. Mereka menekankan prinsip persahabatan yang begitu penting: menjadi seorang saudara (brotherhood). Namun yang menjadi pertanyaan: berapa banyak anggota dari komunitas tersebut yang menjalankan konsep brotherhood itu? Ini yang menjadi pertanyaan penting. Sebenarnya Raja Sulaiman sudah memberikan kita sebuah kaidah untuk bisa mengerti apakah seseorang itu mengatakan brotherhood! di bibir saja ataukah itu menjadi realita yang dihidupi dengan sepenuh hati. Raja Sulaiman mengatakan seorang sahabat yang benar-benar brotherhood adalah seorang sahabat yang hadir di dalam kesulitan, rela mengalami kesulitan bersama sahabatnya. Sekali lagi saya tanya: “berapa banyak komunitas brotherhood tersebut yang anggotanya hadir di dalam kesulitan anggota lain??” Kebanyakan hanya ingin hadir dan bergabung di dalam komunitas karena kesenangan, karena hanya ingin mendapatkan hal yang menghibur dan menyenangkan di dalam komunitas tersebut. Selama komunitas tersebut penuh dengan canda tawa, maka semua akan hadir. Tetapi ketika terjadi suatu kesulitan, apakah anggota hadir demi anggota yang mengalami kesulitan? Seharusnya komunitas yang sejati, komunitas yang benar-benar berisi dan menghidupi persahabatan adalah komunitas sebagaimana Raja Sulaiman katakana, “Menaruh kasih setiap waktu.” Artinya siap untuk mengasihi tidak hanya dalam kondisi senang tetapi mengasihi di dlaam kondisi tidak menyenangkan.
Jadi, ada dua prinsip tentang persahabatan yang kita bisa tarik kutipan dari Raja Sulaiman ini:
1. Mengasihi, hadir di dalam setiap waktu. 
2. Menjadi saudara (di dalam kesukaran).

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...