Wednesday 1 July 2015

Perihal Kebijaksanaan #5: Tidak Menghina, Tidak Memberontak, dan Tidak Menyombongkan Diri.


Jikalau engkau bijak, kebijakanmu itu bagimu sendiri, jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya. (Ams. 9:12)

Karakter orang bijak selanjutnya adalah “TIDAK MENCEMOOH”. Apa yang dimaksud dengan kata mencemooh di sini? Kata mencemooh bukan sekadar menghina. Di dalam bahasa aslinya kata mencemooh (ליץ) berarti:
1.    Mock (menghina). Seorang yang bijaksana adalah seorang yang tidak akan menghina orang lain. Karena menghina sesama adalah sebuah dosa dihadapan Tuhan: Siapa menghina sesamanya berbuat dosa (Amsal 14:21). Tidak ada alasan bagi orang bijak untuk dapat menghina orang lain. Baginya keterbatasan intelektual bukanlah hal yang harus ditertawakan tetapi sesuatu yang harus dikembangkan atau dididik. Ketika seorang yang memiliki keterbatasan intelektual tersebut sudah memeras diri dan melakukan terbaik maka itu bukan menjadi sesuatu yang hina. Seorang Kristen yang bijak mengerti: orang yang tidak pintar, orang yang jelek bukan merupakan faktor inferior atau superior tetapi merupakan kepercayaan yang Tuhan berikan kepada seseorang. Karena itu, ketika orang yang bijaksana melihat hal tersebut, dia melihat kepada dirinya bahwa dia juga dipercayakan sesuatu dari Tuhan yang tidak bisa digunakan sebagai bahan untuk membandingkan diri dan menghina orang lain.
Kata mock (menghina) senantiasa diasosiasikan dengan kata ridicule (menertawakan). Seringkali kita temukan orang-orang menertawakan kekurangan orang lain, dijadikan bahan lelucon dengan isi yang menghina. Mengapa orang lain tertawa? Karena melihat kerendahan orang lain dan melihat diri menjadi orang yang lebih tinggi.
Alkitab sangat tidak setuju dengan penghinaan. Kita bisa membaca berkali-kali Tuhan menghardik orang yang menghina orang lain. Misalnya anak-anak yang senantiasa mengejek-ejek pelayan Tuhan seperti Elisa, maka anak-anak tersebut dimatikan oleh Allah. Ketika Elisa dihina, “Naiklah botak, naiklah botak!” Maka tiba-tiba keluarlah dua beruang dan mencabik-cabik anak-anak tersebut (2 Raj. 2:23-4).
Mengapa Tuhan sangat benci dengan orang yang suka menghina orang lain? Karena Tuhan menganggap bahwa ketika seseorang menghina orang lain, sebenarnya juga sedang menghina Tuhan yang menciptakan orang tersebut. Karena itu Amsal mengatakan: Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya (Amsal 17:5).
2.    Rebels (memberontak). Pemberontakan merupakan hal yang sangat dibenci oleh Allah. Memberontak berarti melawan otoritas yang Tuhan sudah berikan. Jikalau seorang anak memberontak kepada orang tuanya, maka dia sedang melawan otoritas dari Allah yang diberikan kepada orang tua. Jikalau warga negara memberontak kepada pemerintah, maka warga tersebut sedang memberontak kepada otoritas yang berasal dari Allah. Demikian juga orang muda harus tunduk kepada orang yang lebih tua, istri harus tunduk kepada suami. Karena itu Paulus (Rom. 13:1-2), Petrus (1 Pet. 2:13; 18; 1 Pet. 3:1 Pet. 5:5), penulis Ibrani (Ibr. 13:17) dan rasul yang lain mengajarkan bahwa setiap manusia harus taat kepada otoritas yang diberikan Tuhan. Selama otoritas mengajarkan kita untuk hidup dijalan yang benar; atau tidak melarang kita untuk beribadah dan melayani Tuhan, maka kita harus tunduk secara total kepada pemerintah.

3.    Talk big (boasting). Orang bijak tidak akan menyombongkan diri. Mengapa? Karena dia sadar bahwa segala sesuatu yang secara pandangan manusia adalah hal yang lebih baik dari yang lain adalah anugerah dari Tuhan semata (sola gracia) sehingga baginya jikalau ingin memuji, pujilah Allah (soli deo gloria) yang memberikan hal yang lebih di dalam kehidupannya. Seorang yang banyak bicara adalah seorang yang menjengkelkan. Karena secara sadar dia sedang membanggakan orang lain dan menghina orang yang dia anggap lebih rendah dari dirinya.
Seorang yang menyombongkan diri juga adalah seorang yang pasti melakukan kebohongan. Mengapa? Pertama, karena dia berbohong menganggap bahwa apa yang dia lakukan itu berasal dari dirinya, padahal sebenarnya itu berasal dari Allah. Di dalam kamus Merriam-Webster, boasting berarti to express pride in oneself or one's accomplishments. Kedua, karena dia sedang membanggakan lebih dari apa yang sesungguhnya. Sebenarnya apa yang dia miliki tidak sebesar apa yang dia katakan. Namun demi membanggakan diri dan terlihat hebat, maka dia membesar-besarkan apa yang dia miliki atau yang dia telah lakukan ditambah dengan bumbu-bumbu di dalam percakapanannya sehingga orang begitu terkagum akan dirinya. Namun, ketika orang-orang sadar, maka orang yang membanggakan diri tersebut akan mendapatkan respon yang sebaliknya, yaitu penghinaan dari orang lain. Karena itu Amsal mengatakan jikalau engkau mencemooh, engkau sendirilah orang yang akan menanggungnya. (Ams. 9:12)

No comments:

Post a Comment

Artikel Terpopuler

Saturn Devouring His Son - Fransico Goya (1819)

Salah satu lukisan yang paling mengerikan sepanjang sejarah: Saturn devouring his son yang dilukis oleh pelukis spanyol Francisco Goya (18...